Senin, 29 Juni 2015 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 5010
(Foto: Nurito)
Sejumlah perusahaan otobus (PO) bus antarkota dan antar provinsi (AKAP) masih enggan pindah ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur. Hal ini dikarenakan belum tersedianya akses keluar masuk tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Akibatnya, sejumlah PO Bus AKAP masih beroperasi di Terminal Rawamangun dan Pulogadung.
Ketua Kowanbisata Terminal Rawamangun Sulaiman mengatakan, meski sudah memiliki loket penjualan tiket di Terminal Pulogebang, namun bus masih beroperasi di Terminal Rawamangun. Pasalnya, volume penumpang di terminal ini bisa mencapai 3.000 orang per hari. Sementara di Terminal Pulogebang sangat sepi lantaran belum tersedia akses keluar masuk tol.
“Jika sarana dan prasarana di Terminal Pulogebang sudah memadai, seperti adanya akses keluar masuk tol, tentu kita semua akan pindah ke sana. Kalau kondisinya masih seperti saat ini, ya kita akan rugi dong. Akses menuju ke Pulogebang saja macet dan makan waktu. Belum lagi saat akan keluar terminal menuju pintu tol Cakung, jalurnya sempit dan macet,” ujar Sulaiman, Senin (29/6).
Sepinya penumpang di Terminal Pulogebang juga disebabkan belum ditutupnya Terminal Rawamangun dan Pulogadung. “Sebelum Terminal Rawamangun dan Pulogadung ditutup, maka penumpang tidak akan mau pindah ke Pulogebang. Saat ini,
memang ada penumpang yang naik dari sana, tapi jumlahnya sangat sedikit, hanya orang yang tinggal di daerah sekitar,” ungkapnya.