Jumat, 24 Februari 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 2317
(Foto: Istimewa)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadiri Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (24/2).
Arlyana Abubakar diangkat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta menggantikan Onny Widjanarko.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Heru menuturkan, Pemprov DKI Jakarta akan menyinergikan program perekonomian dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, sinergi ini perlu dilakukan, bahkan melibatkan daerah penyangga Jakarta, sebagai upaya menangani inflasi.
"Semoga bisa bersinergi. Harapannya, sinergitas itu bukan dengan DKI saja, tapi se-Jabodetabek. Karena, penanganan inflasi tidak bisa jika hanya dilakukan di Jakarta, sekitar Jakarta juga harus dibantu penurunan inflasinya," ungkap Pj Gubernur Heru, dalam Siaran Pers PPID Pemprov DKI Jakarta.
Pj Gubernur Heru menambahkan, dalam waktu dekat akan ada pertemuan khusus dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait penanganan inflasi tersebut.
"Tadi saya sampaikan kepada kepala yang baru, cari waktu untuk kita kumpul dengan TPID dari Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok. Saya ajak dan undang ke Jakarta untuk diskusi," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Pj Gubernur Heru juga menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan skema agar perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan tidak berdampak kepada sektor yang lain.
"Pemprov DKI juga harus menjaga semua stabilitas yang ada saat ini. Ke depan sebagai global city, Jakarta akan terus menjaga kebijakan yang memudahkan masyarakat berkegiatan ekonomi. Kebijakan untuk mendukung infrastruktur, pengendalian inflasi, peningkatan sarana-prasarana, itu harus kita jaga, supaya tetap bisa melangkah setelah Ibu Kota pindah ke IKN," jelasnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan, dalam mengawal perekonomian, terdapat tiga hal yang harus diteruskan untuk meningkatkan kontribusi Bank Indonesia kepada Pemprov DKI Jakarta, yaitu: (1) Mengimplementasikan peran sebagai strategic advisor yang kredibel dan dapat diandalkan; (2) Memperkuat langkah-langkah koordinasi dalam pengendaian inflasi; dan (3) Mendorong digitalisasi daerah terlebih DKI Jakarta memiliki dukungan infrastruktur dan literasi digital yang sangat baik.
Ia menyebut, ada pula tiga tantangan yang perlu disikapi oleh Pemprov DKI Jakarta, yakni rencana kepindahan Ibu Kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN), mendefinisikan kembali Jakarta pasca-kepindahan ke IKN, menjaga inflasi dan mendorong Jakarta sebagai kota smart city dengan dukungan infrastruktur yang memadai. Bank Indonesia juga akan terus aktif berkontribusi, khususnya memberikan masukan terkait proses bisnis dengan sistem pembayaran yang integrated, interoperable, dan interconnected (3i).
"Kami kasih tiga pesan ke Bu Arly, untuk mampu teruskan dan tingkatkan kontribusi BI kepada DKI. Peran strategic advisor dan kredibel serta dapat diandalkan, termasuk bersama dengan Pemprov DKI memikirkan sumber pertumbuhan ekonomi baru pasca-kepindahan Ibu Kota ke IKN," tuturnya.
Deputi Gubernur Juda Agung pun mengucapkan terima kasih atas kerja sama Kepala Daerah serta seluruh stakeholders di wilayah kerja Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta dalam membangun perekonomian di Jakarta.
Ke depan, diharapkan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi harus terus dikembangkan dan diperkuat ole Arlyana Abubakar, sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, untuk menyelesaikan berbagai inisiatif dan memberikan kontribusi nyata guna terus membangun perekonomian di DKI Jakarta, wilayah yang sangat penting sebagai penyumbang setidaknya 17% dari total perekonomian Indonesia.