Kamis, 25 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 4977
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menunjuk langsung dua BUMD untuk membangun Light Rapid Transit (LRT). Sebab, Badan Layanan Umum Daerah (BULD) LRT yang belum lama ini dibentuk dinilai lamban menindaklanjuti pembangunan LRT.
Ditargetkan pada akhir tahun ini pembangunan LRT sudah bisa dimulai untuk koridor 1. Dua BUMD yang ditunjuk langsung oleh Basuki adalah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Pembangunan Jaya.
Bahkan untuk PT Jakpro akan disuntik modal hingga Rp 7,7 triliun untuk menyelesaikan berbagai proyek di ibu kota. "Kita bisa tugaskan dia langsung. Dia bangun nanti kita beli balik. Nanti PT Jakpro dan Pembangunan Jaya yang bangun," ujar Basuki, di Balaikota, Kamis (25/6).
Basuki menyayangkan BLUD yang baru saja dibentuk lamban untuk menyelesaikan beberapa dokumen. Sehingga dirinya mengambil keputusan untuk penunjukan langsung kepada BUMD yang dipercaya mampu membangun LRT.
Sejatinya untuk pembangunan dan operator LRT harus melalui proses lelang terlebih dahulu. Peraturan Gubernur (pergub) pembentukan BULD LRT sendiri telah ditandatangani oleh Basuki, beberapa waktu lalu. Benhart Hutajulu yang semula menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Timur ditunjuk sebagai kepalanya.
Ditargetkan LRT bisa beroperasi pada tahun 2019 mendatang. Dengan adanya moda transportasi baru ini, diprediksi kemacetan di ibu kota bisa berkurang hingga 30 persen. Pembangunan moda transportasi berbasis rel ini rencananya akan dibagi menjadi tujuh koridor. Total panjang rel mencapai 70 kilometer.
Untuk pembangunannya rel memerlukan dana sekitar Rp 35 triliun. Pembangunan LRT sepenuhnya akan dibiayai oleh APBD DKI Jakarta, tanpa ada bantuan dari pemerintah pusat. Sementara, PT Adhi Karya juga akan membangun LRT di jalur yang berbeda.