Senin, 20 Februari 2023 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Andry 1538
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat meresmikan Saung Edukasi Pilah Sampah di TPS 3R Ketapang, Jalan Kyai Haji Zainul Arifin, Gambir.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Suku Dinas LH Jakarta Pusat, Edy Mulyanto
mengatakan, Saung Edukasi Pilah Sampah merupakan salah satu upaya mengurangi volume sampah dengan melibatkan masyarakat."Ini sarana edukasi bagi warga yang ingin mengelola sampah organik dan anorganik agar memiliki nilai tambah tersendiri," katanya, Senin (20/2).
Ia menjelaskan, dalam Saung Edukasi Pilah Sampah terdapat tiga teknik pengelolaan sampah organik maupun anorganik.
Pertama dengan bio konversi Maggot Black Soldier Fly (BSF). Maggot BSF merupakan belatung larva dari lalat Black Soldier Fly dengan nama latin Hermetia Illucens.
"Maggot ini berguna dalam proses penguraian bahan organik karena mengkonsumsi sampah sayuran dan buah. Kemampuan maggot ini dalam mengurai sampah sangat cepat," terangnya.
Edy melanjutkan, teknik pengelolaan sampah organik kedua dengan mencacah, dikeringkan dan dijadikan pupuk. Teknik ketiga, pengelolaan sampah anorganik dengan memasukannya ke dalam mesin pemilah sampah.
"Di sini kami memiliki satu unit mesin pemilah sampah. Sampah yang telah dipilah langsung dijual ke bank sampah," jelasnya.
Staff Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup RI, Agus Supriyanto merespon positif peresmian Saung Edukasi Pilah Sampah di lokasi.
Ia menilai, DKI Jakarta merupakan daerah yang paling semangat dalam pengelolaan sampah, baik organik maupun anorganik.
"Ini luar biasa. Melalui saung ini diharapkan warga dapat semakin teredukasi dan makin semangat memilah sampah," tandasnya.