Jumat, 10 Februari 2023 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 2376
(Foto: Nurito)
Pekerjaan pengerukan lumpur waduk mini di area GOR Ceger, Jalan SMPN 160, RT 02/05, Kelurahan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, saat ini progresnya baru mencapai 15 persen. Pengerukan dilakukan sejak Rabu (8/2) kemarin.
Camat Cipayung, Panangaran Ritonga mengatakan, pihaknya sudah koordinasi dengan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) agar diberikan bantuan alat berat mini untuk lakukan pengerukan lumpur, karena selama ini pekerjaan dilakukan secara manual oleh petugas PPSU sehingga agak sedikit lambat.
Nantinya, kata Ritonga, alat berat akan masuk melalui Jalan Perintis di pemukiman warga. Pihaknya melalui Kelurahan Ceger, sudah koordinasi dengan pemangku wilayah di RW 05 tersebut dan diizinkan alat berat melintas melalui GOR Ceger.
"Kalau dikerjakan manual begini terus, kapan tuntasnya. Ini tidak maksimal hasilnya dan tiga bulan belum tentu tuntas. Saya sudah koordinasi ke Sudin SDA Jakarta Timur dan infonya akan diberikan bantuan alat berat," ucap Ritonga, saat melakukan peninjauan ke lokasi, Jumat (10/2).
Pada kesempatan ini, dia mengarahkan agar petugas PPSU membuat membuat parit atau aliran air di dalam waduk mini tersebut agar air tidak melebar kemana-mana.
"Karena pekerjaannya dilakukan secara manual dan waduknya cukup luas. Maka penanganannya harus fokus dan tepat. Saya arahkan mereka membuat parit atau aliran air di waduk itu terlebih dulu," kata Ritonga.
Menurutnya, jika sudah dibuatkan parit maka air dengan mudah mengalir dari outlet ke dalam waduk dan keluar melalui inlet yang ada secara benar. Kemudian di sisi kiri kanan parit, jika lumpurnya sudah kering maka mudah untuk mengeruk
."Saat ini karena banyak air, maka lumpur sulit diangkat ke permukaan dengan cara manual," tukasnya.
Lurah Ceger, Suratno mengungkapkan, pengurasan dilakukan karena waduk mengalami pendangkalan lantaran ketebalan lumpurnya sudah mencapai 50 sentimeter.
"Hasil pengerukkan dimasukkan ke dalam karung untuk menguruk lahan kosong di Jalan Rambo RW 01 Ceger," bebernya.
Disebutkan, petugas PPSU agak kesulitan melakukan pengerukan lumpur karena pekerjaan dilakukan secara manual dan di waduk masih banyak airnya. Sehingga sulit untuk diangkat ke permukaan.
"Setiap hari kita kerahkan 15 PPSU untuk penanganan. Sabtu besok rencana personel akan diperkuat lebih banyak lagi dan Minggu libur," ungkapnya.