Selasa, 23 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 3850
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan tidak aka ada lagi peyelenggaraan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) yang diselenggarakan di Senayan ataupun Monas. Nantinya, pesta hiburan rakyat untuk menyambut HUT Kota Jakarta itu hanya akan diselenggarakan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kebijakan ini diambil lataran penyelenggaraan PRJ selama dua tahun b
erturut-turut di Monas dan Senayan tidak berjalan baik.Nantinya seluruh usaha mikro kecil menengah akan ditampung menjadi satu dalam penyelenggaraan Jakarta Fair Kemayoran. "Saya dan Pak Djarot (Wagub DKI Jakarta) sudah sepakat tahun depan, enggak ada lagi acara PRJ begituan," tegas Basuki, di Balaikota, Selasa (23/6).
Basuki menilai, penyelenggara PRJ hanya mencari keuntungan dengan mencatut logo Pemerintah Provinsi DKI. Penyelenggaraan dua kali PRJ tersebut dianggap gagal. "Pertamanya, PRJ itu kami kira bagus kalau dilaksanakan di tengah kota di Monas, ya sudah kami uji coba, tapi gagal. PKL-nya masuk semua ke Monas, banyak oknum jualin lapak juga, itu yang saya kesal," keluhnya.
Basuki mengatakan salah alamat jika pedagang di PRJ Senayan meminta tanggungjawab Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Dia menyarankan pedagang untuk menuntut ganti rugi kepada pihak pengelola, PT Pradana Gransindo Convex. Karena Djarot hanya memberikan dukungan kepada pihak panitia.
"Pak Djarot ketipu saja sama pengelolanya. Sekarang saya bilang ke Pak Djarot, Jakarta enggak bisa tuh mas, terlalu baik di sini. Di Jakarta mesti banyak suudzannya karena tukang tipu dan sandiwaranya juga terlalu banyak. Termasuk penyelenggara PRJ itu," ucapnya.
Siang tadi, sekitar 20 pedagang serta penyewa stan PRJ Senayan mendatangai Balaikota DKI Jakarta. Mereka meminta bertemu dengan Djarot dan mempertanyakan pertanggungjawaban atas kerugian yang mereka dapat saat berdagang di PRJ Senayan.