Rabu, 18 Januari 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 3938
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah DKI Jakarta bekerja sama dengan PAM JAYA menyelenggarakan Sosialisasi Kedaulatan Air untuk Warga Jakarta di Hotel Mercure Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/1).
Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan menghadirkan kedaulatan air di Jakarta, juga bagian dari Syiar Musyawarah Wilayah ke-22 Muhammadiyah DKI Jakarta yang akan diselenggarakan pada 11-12 Maret 2023 di Gedung Dakwah Muhammadiyah DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, HM Sun'an Miskan mengatakan, pihaknya ingin berperan dalam perilaku pemeliharaan air yaitu pendidikan perilaku ramah air seperti, tidak menggunakan air tanah serta menyediakan resapan air sebagaimana diatur dalam Fikih Air Muhammadiyah.
Sun’an menjelaskan, Muhammadiyah DKI Jakarta berkomitmen untuk mendorong masyarakat mengurangi penggunaan air tanah dan memanfaatkan air secara baik dan bijak, serta mendorong pemerintah daerah untuk menjamin ketersediaan air bersih dan murah untuk menjamin kebutuhan hidup warga.
“Maka, menjaga air merupakan kewajiban bagi seluruh manusia. Sosialisasi tentang kedaulatan air hari ini merupakan hal penting untuk menjaga keberlangsungan kehidupan,” ujar Sun’an.
Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin mengatakan, PAM JAYA akan mengambil alih pelayanan air minum perpipaan di DKI Jakarta setelah selama 25 tahun dikelola oleh mitra swasta pada 2 Februari 2023 mendatang.
Menurut Arief, pengambilalihan ini diharapkan dapat menjadikan pelayanan air minum perpipaan akan berorientasi pada kedaulatan air di DKI Jakarta dan bukan mengedepankan keuntungan semata.
“Untuk memastikan kedaulatan air dapat terwujud, tentunya kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah. Karena kedaulatan ini adalah pemberian hak dasar atas air bagi seluruh warga Jakarta, tanpa terkecuali,” jelas Arief.
Dikatakan Arief, PAM JAYA telah menemukan solusi manajemen air yang tepat untuk menyediakan suplai air di sejumlah wilayah di DKI Jakarta, salah satunya di Marunda Kepu, Jakarta Utara. Di wilayah tersebut, suplai air sempat terganggu selama sekitar tujuh bulan.
Arief menambahkan, hal tersebut ternyata disebabkan usia pipa yang cukup tua sehingga tekanan air mesti dikurangi untuk mengurangi kebocoran pipa. Menyadari kondisi itu, PAM JAYA menemukan solusi melalui pembangunan reservoir komunal atau bak penampungan air bawah tanah yang disertai pompa dorong.
“Alhamdulillah, dengan adanya reservoir komunal, warga di Marunda Kepu, bahkan yang berlokasi paling ujung dan bersebelahan dengan laut bisa mendapatkan suplai air secara normal,” tandas Arief.
Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Pimpinan Wilayah Muhamadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, dan Organisasi Otonom Muhammadiyah tingkat Wilayah DKI Jakarta.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin, Wakil Ketua Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas, Anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta (Pengamat Kebijakan Publik) Agus Suradika, dan Wakil Rektor Universitas Doktor Hamka (UHAMKA) Bunyamin.