Kamis, 18 Juni 2015 Reporter: Suparni Editor: Widodo Bogiarto 3752
(Foto: doc)
Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Utara bertekad untuk menggenjot penggunaan autodebet. Sebab, dari lima wilayah di ibu kota, Jakarta Utara menempati posisi terendah pengunaan kartu non tunai tersebut.
Kepala Suku Dinas KUMKMP Jakarta Utara, Bangun Richard menuturkan, selain menggenjot penggunaan autobet, pihaknya juga terus berupaya agar tiga lokasi binaan (lokbin) pedagang kaki lima (PKL) segera melakukan pembayaran retribusi dengan autodebet.
"Dari 20 lokbin PKL, hanya tiga lokbin yang belum menggunakan autodebet," kata Richard, Kamis (18/6).
Richard mengungkapkan, hasil retribusi non tunai yang diperoleh dari 17 lokbin tersebut baru mencapai Rp 78 juta per bulan. Hal ini berbeda jauh dari retribusi lokbin di wilayah lain yang mencapai Rp 150 juta per bulan.
Menurut Richard, kendala yang ditemui dalam penggunaan autodebet antara lain, PKL sudah membuka rekening tabungan, namun tidak didebet Bank DKI atau rekening mereka sudah kosong.
"Kami menargetkan memperoleh pemasukan dari autodebet hingga Rp 150 juta per bulan," jelas Richard.