Kamis, 18 Juni 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Lopi Kasim 3525
(Foto: Rio Sandiputra)
Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan kekurangan armada pengangkut sampah. Kendaraan yang ada pun banyak yang sudah tua. Akibatnya, pengangkutan sampah menjadi terganggu.
"
Kalau kendaraan kita memang dapat jatah dari dinas. Secara keseluruhan kita ada 154 unit kendaraan ," ujar Zaenudin, Kepala Seksi Penanggulangan Sampah Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan, Kamis (18/6).Menurut Zaenudin, jumlah itu pun tidak semuanya beroperasi secara maksimal. Karena banyak yang rusak dan berumur tua. "Dari 154 kendaraan, yang efektif jalan itu ya sekitar 130 kendaraan. Paling tidak kalau dibandingkan dengan penambahan swasta, idealnya menambah sekitar seratusan lagi," ucapnya.
Bahkan yang jalan pun tidak semuanya sehat. "Ada yang hanya bisa mengangkut ke Bantar Gebang sekali, ada yang bisa 2 kali. Itupun maksimal per angkut hanya bisa 30 meter kubik, ya berbeda kemampuannya," kata Zaenudin.
Meskipun begitu, lanjut Zaenudin, pihaknya masih terbantu dengan adanya swastanisasi. Karena kendaraan angkut pihak swasta masih dalam kondisi baik. "Ada sekitar 78 unit kendaraan swasta. Ya lumayan membantu karena kondisi kendaraannya cukup baik, sehingga bisa mengangkut lebih banyak," tuturnya.
Volume sampah di Jakarta Selatan sendiri setiap harinya mencapai lebih dari 2.100 ton. "Di 2014 kalau dari konsultan menghitung sekitar 2.180 ton. Tapi menurut saya lebih, karena mereka tidak menghitung hingga pinggiran Jakarta Selatan," tandasnya.