Kamis, 18 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 6293
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyangkan kembali terjadinya kecelakaan di jalur bus Transjakarta. Terlebih, sebagian pihak masih menyalahkan sopir bus Transjakarta yang kurang hati-hati. Padahal jalur telah dibuat khusus yang melarang semua kendaraan masuk kecuali bus Transjakarta.
Ke depan, Basuki berharap jalur bus Transjakarta bisa eksklusif seperti rel kereta api (KA). Sehingga semua pengendara yang melanggar dengan masuk jalur khusus akan dikenakan sanksi.
"Kamu tahu tidak kereta api tiap hari langgar orang bagaimana? Coba kalau busway, motor masuk masih dianggap bus yang salah. Padahal itu sudah di jalur khusus," ujar Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (18/6).
Agar bisa eksklusif , semua jalur bus Transjakarta akan ditinggikan dengan memasang movable concrete barrier (MCB). Kemudian akan dipasang Radio-frequency i
dentification (RFID) pada bus Transjakarta. Karena nantinya semua koridor bus Transjakarta akan dipasangi pintu otimatis untuk starilisasi jalur."Kita ingin seperti kereta api, naikin semua ke atas deh. Kalalau yang Transjakarta kita ingin semua ditutup, separator dan RFID semua dipasang," katanya.
Seperti diketahui, Dinas Bina Marga DKI telah menganggarkan pemasangan MCB di enam koridor bus Transjakarta. Keenam koridor tersebut dianggap telah siap, yakni koridor 1, 2, 3, 4, 6, dan 9. MCB yang dipasang berukuran 60X40 cm berbentuk agak tipis.
Pemasangan separator jalur busway dengan beton MCB ini akan dikerjakan sepanjang 400 kilometer sesuai dengan panjang jalur bus Transjakarta yang akan diperbaiki pada tahun ini.