Minggu, 11 Desember 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 1609
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama dengan Direskrimum Polda Metro Jaya menggelar Zumba dan Bollydance pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Area Patung Jenderal Sudirman, Minggu (11/12).
Kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-23 DWP DKI Jakarta ini diikuti sekitar 200 peserta terdiri dari anggota DWP sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk warga di lokasi HBKB.
Wakil Ketua DWP DKI Jakarta, Lisniawati Uus Kuswanto mengapresiasi digelarnya kegiatan ini. Sebab, selain olahraga bersama, kegiatan tersebut juga diisi dengan sosialisasi Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Antisipasi Kenakalan Remaja.
Lisniawati menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta sedang melaksanakan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Maka itu, kegiatan ini sekaligus bertujuan memperkaya pengetahuan peserta yang mayoritas kaum Ibu dalam memberikan pola asuh yang benar kepada anak mereka.
“Kita memiliki peranan utama terhadap pola asuh kepada anak. Salah satunya mengubah kebiasaan anak dari yang senang bermain gadget menjadi aktif berkegiatan positif juga edukatif,” ungkap Lisniawati.
Ia menyampaikan, para peserta Zumba dan Bollydance juga disosialisasikan upaya antisipasi dan penanganan terhadap tindak kekerasan pada perempuan, termasuk rujukan terhadap kasus-kasus kekerasan yang kerap terjadi.
“Kita sebagai perempuan juga harus menjaga diri, etika dan semua yang ada dalam diri kita sendiri. Mudah-mudahan DKI Jakarta bisa meminimalisasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak," katanya.
Ketua DWP Dishub DKI Jakarta, Nurul Azizah Liputo menjelaskan, kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Antisipasi Kenakalan Remaja.
Azizah menyampaikan, faktor pemicu KDRT dan kenakalan remaja bisa berawal dari lingkungan keluarga atau rumah tangga. Maka itu, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong terciptanya kondisi lingkungan keluarga yang harmonis dan sestabil mungkin.
“Kami harapkan masyarakat, khususnya para Ibu dapat melakukan upaya preventif KDRT atau kenakalan remaja,” tandasnya.