Selasa, 06 Desember 2022 Reporter: Nurito Editor: Andry 1838
(Foto: Nurito)
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memberikan apresiasi pada Pemprov DKI terkait dengan sistem keamanan siber yang sudah tertata rapi.
Pemberian apresiasi ini dilakukan dalam Focus Group Discusion (FGD) di sebuah hotel di kawasan Jalan Transyogi atau Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.
Penyerahan sertifikat Cyber Security Maturity (CSM) secara simbolis diserahkan Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Utama BSSN, YB Susilo Wibowo pada Plt Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta, Raides Aryanto.
Apresiasi juga diberikan pada Pemprov DI Yogyakarta, Jawa Barat, Universitas Brawijaya, RS Universitas Indonesia, Universitas Udayana dan sejumlah instansi lainnya.
Koordinator Manajemen Risiko dan Pengukuran Tingkat Kematangan Keamanan Siber Pemerintah Pusat, Pertahanan dan Penegakan Hukum Yon Handri mengatakan, apresiasi diberikan pada Pemprov DKI Jakarta karena dinilai telah melaksanakan keamanan siber sesuai peraturan yang ada.
Keamanan siber di DKI Jakarta berada di level empat. Karena DKI Jakarta memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup mumpuni dan sudah membentuk tim penanggulangan.
"Namun pesan kami, DKI juga hendaknya setiap tahun meningkatkan perbaikan tata kelola dan regulasi yang harus dijalankan dengan baik," kata Yon, Selasa (6/12).
Menurut Yon, kegiatan FGD dan pemberian apresiasi seperti ini sebenarnya rutin dilakukan setiap tahun. Tujuannya untuk mengetahui profil keamanan siber masing-masing sektor dan instansi.
"Sistem perlindungan data harus lebih ditingkatkan. Saat ini sudah banyak terjadi kebocoran data yang harus diantisipasi," katanya.
Ia melanjutkan, untuk meningkatkan predikat pada level lima, DKI harus bisa melakukan tiga komponen, terdiri dari SDM, teknologi dan regulasi kebijakan. Ketiga komponen ini harus saling mendukung, sehingga faktor keamanan siber benar-benar terjaga dengan baik.
"Karena teknologi canggih juga belum tentu aman tidak diserang. Kemudian jika SDM canggih, tapi dari sisi regulasi tidak diterapkan juga bisa terjadi kebobolan. Jadi semua harus saling berkaitan," jelasnya.
Yon berpesan, pengelolaan siber di DKI harus dapat dipertahankan atau ditingkatkan agar bisa naik ke level level lima atau level paling tinggi.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta, Raides Aryanto mengucapkan terima kasih dan apresiasi pada BSSN. Pemberian apresiasi dan penghargaan dari BSSN ini terkait erat dengan kesiapan pemerintah daerah dalam membangun keamanan informasi.
"Kita akan lakukan perbaikan secara bertahap sistem keamanan siber di DKI. Karena semua itu juga kan butuh biaya besar. Di samping juga SDM yang handal untuk mencegah serangan siber," katanya.
Kabid Siber dan Sandi Dinas Kominfotik DKI Jakarta, Budi Setiawan menambahkan, untuk mencegah serangan siber, beberapa hal sudah banyak dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
"Kemudian celah-celah kerawanan kebocoran itu juga sudah ditutup semaksimal mungkin," terangnya.
Ia menjelaskan, setiap tahun Pemprov DKI Jakarta menganggarkan belanja teknologi canggih demi mencegah terjadinya kebocoran data atau serangan siber.
"Yang pasti penyediaan teknologi canggih ini sangat penting untuk menambah pertahanan benteng keamanan siber," tandasnya.