Jumat, 02 Desember 2022 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 1906
(Foto: doc)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, kembali mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi terjadinya pergerakan tanah di sejumlah wilayah. Ada 10 wilayah kecamatan di Jakarta Selatan dan Timur yang rawan terjadi pergerakan tanah ini.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, pihaknya melansir rilis informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyebutkan potensi gerakan tanah di Jakarta setiap bulan dengan menganalisis data curah hujan yang dikeluarkan BMKG.
"Menurut informasi dari PVMBG, beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah," katanya, Jumat (2/12).
Pada Zona Menengah, jelas Isnawa, pergerakan tanah dapat terjadi jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Isnawa mengungkapkan, wilayah yang memiliki potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
"Ada 10 wilayah kecamatan di Jakarta Selatan dan Timur yang rawan terjadi pergerakan tanah ini," tuturnya.
Untuk Jakarta Selatan, daerah potensi pergerakan tanah meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Kecamatan Pesanggrahan. Kemudian Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Kramatjati, dan Pasar Rebo.
"Kepada lurah, camat, dan masyarakat, kami imbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal,". ungkapnya.