Selasa, 22 November 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Nani Suherni 3269
(Foto: Ilustrasi)
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat lima kecamatan di Jakarta Selatan berpotensi mengalami pergerakan tanah yang dapat memicu longsor.
Adapun kelima kecamatan itu yakni, Kecamatan Pesanggrahan, Jagakarsa, Kebayoran Lama, Cilandak, dan Pasar Minggu.
Lima wilayah itu berpotensi mengalami pergerakan tanah kategori menengah, di mana pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.
Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) Jakarta Selatan, Danang Susanto mengatakan, pihaknya akan meningkatkan koordinasi untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya bencana.
Danang juga meminta camat dan lurah yang wilayahnya berpotensi longsor agar memberikan peringatan kepada warga, khususnya yang tinggal di daerah-daerah berbukit supaya waspada saat hujan deras.
Selain itu, posko bersama penanggulangan bencana di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, tingkat kecamatan dan kelurahan agar selalu siaga.
"Kami sudah rapat, intinya kami, para camat dan lurah agar mengaktifkan poskonya, piket 7 hari x 24 jam untuk memonitor seluruh wilayah rawan," kata Danang, Selasa (22/11).
Meski demikian, Danang mengimbau warga agar tidak khawatir berlebihan. Karena potensi pergerakan tanah tidak sebesar wilayah lain. Tanah di Jakarta Selatan memang labil. Tapi potensi longsornya tidak seperti di luar kota, seperti puncak (Bogor).
"Tanah berbukit kita itu paling tinggi 10 meter seperti di Hutan Kota Pondok Labu, dengan ketinggian antara 7-10 meter," tandas Danang.