Kamis, 01 Desember 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 2291
(Foto: Nugroho Sejati)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono melakukan peninjauan ke proyek Sodetan Kali Ciliwung di dua lokasi, tepatnya di Jalan Otista Raya dan Jalan Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan pengerjaan proyek Sodetan Kali Ciliwung terlaksana dengan baik setelah sebelumnya sempat terhambat.
Heru optimistis, pengerjaan proyek Sodetan Kali Ciliwung rampung pada April 2023 dan dapat mengurangi dampak banjir di Ibu Kota.
“Reduksi banjir itu sekitar 200 hektare. Ini fungsinya 60 meter kubik per detik bisa tereduksi. Mudah-mudahan di sisi utara Jakarta mengurangi banjir. Insya Allah April,” ujarnya, Kamis (1/12).
Ia juga menyinggung terkait pembebasan lahan yang menjadi salah satu kendala penyelesaian Sodetan Kali Ciliwung tersebut. Pembebasan lahan Sodetan Kali Ciliwung di Jalan Otista Raya sudah selesai. Sementara kendala pembebasan lahan tersisa di area outlet yang berlokasi di Kebon Nanas.
Heru menilai, sinergitas Pemprov DKI Jakarta dengan BBWSCC dalam menyelesaikan pembebasan lahan di outlet masih ada waktu karena proses pekerjaan fisik sampai Maret 2023 mendatang.
“Ini tinggal di bawah tanah yang bisa pembebasan. Panjangnya 1,2 kilometer. Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran yang sudah melakukan sosialisasi, pendekatan kepada para pihak, baik itu pemilik bangunan maupun pemilik lahan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia menyampaikan, progres pembangunan sodetan Kali Ciliwung telah mencapai 62 persen.
Bob menyatakan, kendati kontrak pengerjaan proyek sodetan Kali Ciliwung sampai Agustus 2023, namun dapat diselesaikan lebih cepat.
"Dalam pembangunan ini masalah pertama mengatur lahannya. Tapi berkat bantuan dari pemerintah daerah, masalah tanah tinggal tersisa satu di daerah outlet yang akan segera kami bebaskan," tandas Bob.
Perlu diketahui, sebagai upaya mengurangi kerentanan terhadap banjir di DKI Jakarta yang salah satunya disebabkan luapan air Sungai Ciliwung, Kementerian PUPR RI membangun terowongan atau sodetan dari Sungai Ciliwung menuju KBT.