Rabu, 30 November 2022 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 2931
(Foto: Angga Siswanto)
Penjabat (Pj) Ketua TP PKK DKI Jakarta, Mirdiyanti Heru Budi Hartono, meminta edukasi tentang tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak dilakukan secara lebih masif oleh semua pihak, tidak hanya saat pelaksanaan kampanye 16 hari saja.
Hal ini disampaikan Mirdiyanti, saat menghadiri kegiatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Ruang MH Thamrin Lantai 2 Gedung B,Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (30/11). Kegiatan yang digagas Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta ini dikemas dalam bentuk road show dengan mengusung tema 'Jakarta Ramah Perempuan dan Peduli Anak'.
Dia mengatakan, rangkaian kampanye 16 hari ini menjadi momentum untuk peningkatkan kualitas dan cangkupan komunikasi informasi, serta edukasi kepada masyarat.
"Semoga upaya kita ini
menjadikan Jakarta ramah perempuan dan anak, " harapnya.Menurut Mirdiyanti, ada tiga poin penting yang ingin dicapai dalam kegiatan kampanye ini. Pertama, pentingnya peranan perempuan atau ibu dalam membentuk karater generasi mendatang. Kedua program perlindungan anak diselenggarakan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Ketiga, membentuk anak yang sehat dan terpenuhi hak-haknya, yaitu hak anak untuk hidup, hak tumbuh kembang, dan hak perlindungan.
Ketua TP PKK Jakarta Barat, Liliana Sentosa menjelaskan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat bahwa kekerasan merupakan pelanggaran HAM, serta mengajak semua pihak terlibat aktif sesuai kapasitasnya terhadap upaya mencegah kekerasan.
"Ini sebagai upaya mencegah kekerasan perempuan dan anak, khususnya di wilayah Jakarta Barat. Perlu peran serta lintas sektoral supaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan maksimal," tuturnya.
Dikatakan Liliana, acara ini dibagi dua sesi. Pertama pencanangan sekolah dan Puskesmas ramah anak. Sesi kedua talk show anti kekerasan perempuan anak dengan menghadirkan narsumber dari International Organization for Migration (IOM), Komnas Perempuan, dan UN women.
"Acara ini dilaksanakan secara hybrid sebanyak 500 orang secara offline, dan 15.927 secara online baik melalui zoom maupun kanal YouTube," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengungkapkan, pihaknya terus berupaya mewujudkan ruang aman bagi perempuan dan anak di Jakarta. Salah satunya dengan menggelar 16 Hari Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (HKATPA) ini.
HKATPA, kata dia, merupakan rangkaian akhir penyelenggaraan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Tahun 2022. Kegiatan ini dimulai 25 November hingga 10 Desember 2022.
"Kegiatan ini mengusung tagline “Satu Suara Untuk UU TPKS” dengan tagar #kenalUUTPKS, #JakartaRamahPerempuan, dan #JakartaPeduliAnak," pungkasnya.