Jumat, 12 Juni 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 6920
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Pasca terbakar beberapa bulan lalu, gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 65 Jakarta Utara hingga kini tak kunjung direhab. Alhasil, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa pada tahun ajaran baru nanti masih tetap akan dilaksanakan di gedung sekolah lain.
Adapun rehab berat gedung SMPN 65 diperkirakan akan dilakukan pada bulan Agustus dengan anggaran sebesar Rp 3.505.709.000.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Utara, Mustafa Kemal mengakui, rehab berat gedung SMPN 65 belum dilaksanakan. Saat ini, pihaknya masih memasukkan dan menunggu lelang yang akan dilaksanakan.
"Mungkin sekitar Agustus rehab baru berjalan. Saat ini kita tengah meminta peneliti dari UI untuk mengecek kelayakan bagian gedung yang tidak terbakar," ujarnya, Jumat (12/6).
Pengecekan dilakukan untuk mengetahui kelayakan lantai 1 dan 2 gedung. Bila hasilnya tidak berbahaya dan dapat digunakan, sebagian proses KBM bisa dilangsungkan di gedung SMPN 65, Jl Metro Kencana Raya, Kompleks Perumahan Metro Sunter, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok.
Namun, sebagai alternatif pihaknya sudah menyiapkan relokasi di SMPN 116 di Jl Sunter Permai Raya, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok.
"Kalau hasil penelitian lantai 1 dan 2 aman dipergunakan, sebagian KBM kita gelar di gedung SMPN 65. Tapi secara umum, penerimaan murid baru dan KBM tetap berjalan normal," tandasnya.