Rabu, 10 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 5242
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta Bauki Tjahaja Purnama berencana membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di lahan milik PT KAI. Setidaknya, ada dua lahan yang dianggap cocok, yakni Stasiun Kampung Bandan dan Stasiun Manggarai. Pembangunan rusunawa yang terintegrasi dengan KAI ini terinspirasi dari India.
"Kita mau bangun rusun terpadu di lokasi milik KAI. Sudah ada MoU. Jadi aset-aset berharga milik kereta api juga akan bagus dan sebagian akan kita jadikan rusunawa. Konsepnya persis mirip-mirip di India," kata Basuki, di Stasiun Kota, Rabu (10/6).
Dikatakan Basuki, dengan adanya rusunawa di dekat stasiun bisa menghemat biaya. Selain itu juga bisa mengurangi kemacetan. Karena warga tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi jika hendak bepergian.
"Warga tinggal dekat stasiun kereta api supaya dia bisa langsung naik kereta. Nanti ke depannya, bisa dibuat tiket khusus, misalnya ada diskon untuk penghuni rusunawa dan rusun ini nanti tidak ada parkiran mobil serta motor," kata Basuki.
Konsep yang diterapkan di Jakarta akan dimodifikasi. Nantinya akan terpadu dengan moda transportasi lainnya, seperti Mass Rapid Transit. "Konsep yang akan diterapkan di Jakarta adalah pembangunan rusunawa yang di bagian bawahnya dipergunakan untuk depo kereta api, depo MRT, dan pasar rakyat," ujarnya.
Selain pembangunan rusunawa, Pemprov DKI dan PT KAI berencana membangun loopline (jalur melingkar) di rel Kampung Bandan. Pembangunan loopline ini masuk ke dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) 2011-2030. Sehingga commuter line akan terintegrasi dengan MRT.
"Makanya MRT kan dirancang lebar relnya sama dengan kereta api. Kami juga lagi berpikir agar kereta api punya saham di PT MRT Jakarta dan nantinya Pemprov DKI punya saham di PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) gitu," ucapnya.