Selasa, 01 November 2022 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 1878
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Utara, menggelar bursa kerja atau job fair ketiga tahun 2022 di Mangga Dua Square, Ancol, Pademangan. Sebanyak 40 perusahan berpartisipasi dan menyediakan sebanyak 2.195 lowongan kerja.
Kepala Sudin Nakertransgi Jakarta Utara, Noviar Dinariyanti mengatakan, kegiatan job fair sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan warga melalui penyediaan lowongan pekerjaan, sehingga mereka yang membutuhkan pekerjaan bisa langsung berhadapan dengan pihak perusahaan.
"Bagi pihak perusahaan ini juga memudahkan mereka mencari sumber daya yang dibutuhkan," ujarnya, Selasa (1/11).
Dijelaskan Novi, sebanyak 40 perusahaan yang berpartisipasi memiliki beragam varian usaha mulai dari food and beverage, industri, retail, alat berat dan migas. Mereka menawarkan berbagai lowongan sesuai kebutuhan perusahaan masing-masing.
Dilanjutkan Novi, pada pelaksanaan job fair pertama di Agustus 2022 lalu, dari sebanyak 1.337 lowongan yang disediakan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 290 peserta job fair.
Sedangkan pada kegiatan job fair kedua yang dilaksanakan pada September 2022, dari sebanyak 2.557 lowongan, peserta job fair yang terserap sebanyak 397 orang.
"Memang kendalanya itu banyak dari pelamar yang tidak siap. Mulai dari keahlian tidak sesuai kebutuhan hingga yang sulit dihubungi perusahaan untuk tes lanjutan," katanya.
Asisten Pemerintahan Setko Jakarta Utara, Iyan Sophian Hadi menambahkan, minimnya jumlah pencari kerja di job fair yang mampu diserap perusahaan peserta merupakan tantangan yang butuh ditindaklanjuti.
"Jadi bisa saja dibuat pra job fair agar mereka secara kemampuan dan psikologi siap, sehingga saat digelar job fair penyerapannya lebih baik," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Pusat, Sarman Simanjorang mengapresiasi kegiatan
job fair yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di berbagai kota. Menurutnya, kegiatan ini juga memudahkan dunia usaha mencari sumber tenaga yang dibutuhkan."Kami dari sektor usaha maunya SDM yang ada tidak perlu lagi dilatih. Bila perlu, tidak hanya tiga kali setahun di tiap kota, tapi enam kali kalau bisa," tandasnya.