Minggu, 30 Oktober 2022 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 2073
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
PT LRT Jakarta mencanangkan komitmen pelayanan moda transportasi ramah perempuan dan anak.
Selain penandatangan komitmen yang dilakukan di hadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, pada kesempatan itu juga diluncurkan layanan call center Pos SAPA (sahabat perempuan dan anak) LRT Jakarta.
Kegiatan yang bertemakan "Perempuan Berdaya, Perempuan Berbudaya, Indonesia Maju" ini juga dimeriahkan kegiatan talkshow Pelayanan Ramah Perempuan dan Anak: Anti Kekerasan di Ruang Publik, Fashion Show di kereta LRT Jakarta serta pameran UMKM di Stasiun LRT Velodrome.
Bagi masyarakat yang ingin mengakses Call Center Pos SAPA juga bisa menghubungi CARLA (Call Centre LRT Jakarta) di nomor hotline 021-508 999 09.
Direktur Utama PT LRT Jakarta, Hendri Saputra mengatakan, kegiatan ini merupakan fase penting layanan sejak dioperasionalkan pada 2018. Penandatanganan komitmen dan peluncuran Call Center Pos SAPA diharapkan bisa menjaga LRT menjadi moda transportasi yang ramah perempuan dan anak.
"Ini merupakan fase penting layanan. Kami berharap dukungan semua pihak. Kegiatan ini juga sebagai upaya menyosialisasikan UU Perlindungan Perempuan dan Anak,” ujarnya, Minggu (30/10).
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Perseroda, Widi Amanasto menambahkan, sebagai holding company dari PT LRT Jakarta, pihaknya mengapresiasi komitmen dan peluncuran call center Pos SAPA. Dengan begitu kejadian kekerasan perempuan dan anak di LRT benar-benar bisa diantisipasi.
"Jangan sampai ada pelecahan seksual di fasilitas kita. Kami harap LRT akan berkembang terus menjadi lebih baik," katanya.
Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Tuty Kusumawati menegaskan, pemerintah provinsi telah membentuk Pos SAPA di tiga BUMD sebagai upaya mengantisipasi kekerasan perempuan dan anak. Masing-masing MRT, LRT dan Transjakarta.
"Kami juga terus menggencarkan kampanye
stop bulliying dan KDRT. Mudah-mudahan dengan banyaknya kampanye bisa meminimalisir kekerasan perempuan dan anak," tandasnya.