Kamis, 27 Oktober 2022 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Andry 1510
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin membuka aksi enam konvergensi penurunan stunting di kantornya.
Ia mengatakan, aksi ini salah satu bagian upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan dalam mengentaskan masalah stunting.
"Yang mempengaruhi stunting adalah masalah gizi. Soal gizi bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tapi juga OPD terkait," ujarnya, Kamis (27/10).
Munjirin menuturkan, masalah gizi salah satunya dipengaruhi kondisi faktor ekonomi, pendidikan, sosial dan cara didik orang tua.
Karena itu, OPD di luar sektor kesehatan juga turut berperan penting untuk mewujudkan Jakarta Selatan menjadi wilayah zero stunting.
Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan, Yudi Dimyati menuturkan, aksi enam konvergensi penurunan stunting terdiri dari aksi analisa situasi, kemudian aksi pembahasan dan penyusunan RAD stunting.
Selanjutnya aksi rembuk stunting, aksi penyusunan peraturan daerah terkait stunting, aksi pembinaan para kader pembangunan manusia dan aksi penyediaan akses data pengelolaan program pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi.
"Perbaikan sistem manajemen
ini untuk memastikan kebutuhan data dalam aksi integrasi lainnya," tandasnya.