Senin, 08 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 2640
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tidak akan memberikan toleransi kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang melanggar. Ahok juga merasa geram oleh tingkah laku PKL yang sering kali mengerjai Satpol PP saat penertiban berlangsung.
"Orang kami malah dipukulin, dilaporin ke polisi. Dibilang Satpol PP nyenggol PKL dan jatuh, padahal dia (PKl) sengaja jatuhkan diri tapi kami yang ditahan polisi," ujar Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (8/6).
Ahok pun sempat melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian. "Makanya kemarin saya ngomong sama Pak Kapolsek, saya juga enggak bisa terima kalau kelakuan kayak begitu," katanya.
Ia pun menduga ada permainan yang dilakukan oleh PKL dan harus segera diselesaikan. Ahok mengakui, dirinya kesulitan untuk menertibkan PKL yang berada di dalam area Monas. Karena, Joko Widodo bersama dirinya lah yang semula mengizinkan PKL berjualan di Monas.
"Contoh yang pertama, izinkan PKL masuk Monas karena kami berpikir untuk manfaatkan Monas supaya berdagang di dalam. Tapi mereka (PKL) ngelunjak, banyak oknum preman dan aparat jualin lapak lagi," ucapnya.
Selain di Monas, PKL di Tanah Abang juga akan terus ditertibkan. Bahkan kali ini tidak akan ada tolerensi lagi bagi pedagang yang nekat berjualan di badan jalan. Barang dagangan PKL akan disita dan tidak akan dikembalikan.
"Di Tanah Abang juga sama, kita akan tangkapin terus. Ini mesti kerjasama dengan kepolisian. Saya enggak mau toleransi, kalau masuk ke jalan sita saja," tandasnya.