Senin, 08 Juni 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 3787
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat secara resmi membuka kegiatan Sekolah Agama dan Bina Damai (Sabda) di Balai Agung, Senin (8/6). Sekolah Agama dan Sabda ini diprakarsai oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta.
Dikatakan Djarot, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung digelarnya kegiatan sekolah agama dan Sabda angkatan 1 yang digelar mulai hari ini, Senin (8/6) hingga 12 Juni mendatang.
"Kegiatan ini sebagai tindaklanjut dari hasil audensi FKUB DKI beberapa waktu lalu yang berkeinginan menggagas pentingnya sekolah agama dan bina damai dalam rangka membangun kader perdamainan yang berfungsi sebagai suri tauladan di tengah masyarakat," ujar Djarot, Senin (8/6).
Ia mengatakan, para kader perdamaian yang lahir dari Sekolah Agama dan Sabda ini mengemban amanat berupaya menciptakan rasa persaudaraan di tengah kehidupan masyarakat ibu kota yang kompleks dengan cara damai dan santun.
"Kader perdamaian buk
an kepentingan perorangan, melainkan kepentingan bersama umat beragama untuk menciptakan kerukunan," kata Djarot yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat FKUB DKI Jakarta.Mantan Walikota Blitar ini menjelaskan, kader perdamaian memiliki peranan yang sangat penting. Mereka tidak sekadar duduk sebagai pengurus FKUB di tingkat kotamadya maupun provinsi.
"Kader perdamaian ini dapat juga ditempatkan di sejumlah komunitas masyarakat yang berperan untuk meminimalisir berbagai aksi kelompok warga yang hendak bertindak anarkis menciptakan ketidaknyamanan di tengah kehidupan masyarakat," jelasnya.
Sementara Ketua FKUB DKI Jakarta, KH Ahmad Syafi'I Mufid menuturkan, Sekolah Agama dan Sabda digelar sesuai amanat Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 170 tahun 2009 tentang kepengurusan FKUB di tingkat provinsi, lima kotamadya dan satu kabupaten administrasi di DKI Jakarta.
Ia menambahkan, kegiatan Sekolah Agama dan Sabda angkatan I yang diselenggarkan oleh FKUB DKI akan diikuti oleh sebanyak 30 orang dari perwakilan agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu. Pelatihan khusus ini akan berlangsung Pondok Remaja PGI di Cipayung, Jakarta Timur. Pelaksanaan kegiatan ini tidak dibiayai menggunakan APBD serta menerapkan kurikulum berdasarkan kebersamaan antar umat beragama.
"Kegiatan ini dibiayai oleh peserta secara tanggung renteng. Para pemateri yang ikut serta dalam sekolah agama dan sabda ini berasal dari UGM, Paramadina, Ma'arif Institut. Kami mengagendakan lima kegiatan serupa untuk digelar sehingga muncul banyak kader perdamaian di ibu kota," tandasnya.