Jumat, 30 September 2022 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 2154
(Foto: Folmer)
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat menggelar peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang digelar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Harapan Mulya, Kecamatan Kemayoran, Jumat (30/9).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan, masalah kejiwaan merupakan sesuatu yang penting karena dapat mempengaruhi fisik dan hubungan spiritual sosial. Sebagian besar gangguan kesehatan jiwa disebabkan persoalan ekonomi, sosial dan perilaku.
"Pada peringatan hari kesehatan jiwa sedunia tingkat Kota Jakarta Pusat, kita menggelar layanan deteksi status kejiwaan dan senam bersama. Melalui kegiatan ini, kita semua diingatkan akan pentingnya persoalan kesehatan kejiwaan sama dengan fisik," ujar Dhany Sukma.
Ia memaparkan, seluruh puskesmas se-Jakarta Pusat telah memiliki tim psikolog klinis di bawah penanggung jawab dokter yang dapat melakukan upaya preventif dan intervensi. Tim psikolog akan mengindentifikasi dan memberikan kesimpulan kadar kesehatan jiwa yang dilakukan sejak dini.
"Warga juga dapat melakukan screening kesehatan jiwa secara mandiri melalui aplikasi e-Jiwa yang telah diluncurkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan beberapa waktu lalu," paparnya.
Sementara Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari menambahkan, pihaknya berkolaborasi dengan lintas sektor telah menyosialisasikan kepada warga untuk pemeriksaan kesehatan jiwa di seluruh puskemas kelurahan dan kecamatan.
"Warga yang ingin mendapat layanan konsultasi kesehatan jiwa dapat mendatangi puskesmas kelurahan dan kecamatan,” katanya.
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan kesehatan jiwa akan dilanjutkan dengan rekomendasi perawatan bagi pasien.
"Jika hasil pemeriksaan berat, kami akan merujuk ke rumah sakit. Sedangkan jika ringan atau sidang, pasien akan
diobati dan dipantau oleh kader yang mendatangi langsung ke rumah," tandasnya.