Sabtu, 30 Mei 2015 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Dunih 8405
(Foto: Ilustrasi)
Kebutuhan rumah murah yang masih tinggi akan direalisasikan Pemprov DKI Jakarta dengan membangun rumah susun (rusun) sebanyak-banyaknya. Saat ini telah dipilih kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai lokasi baru pembangunan rusun dengan jumlah unit yang akan dibangun sebanyak 7000 unit.
Rusun tersebut ditujukan untuk warga berpenghasilan menengah ke bawah. Tujuannya agar pekerja di ibu kota tidak perlu jauh tinggal di perbatasan Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, saat ini sudah ada lahan seluas 9,5 hektar untuk segera dibangunkan 7000 unit rusun kelas murah. Satu unit rusun sendiri kurang lebih berukuran 30 meter persegi.
"Kita targetkan akhir 2017 bisa selesai, semua orang yang bekerja di Jakarta boleh sewa walaupun tidak memiliki KTP DKI," ujarnya, saat pembukaan Jakarta Fair, Jumat (29/5) malam.
Selama ini, menurutnya, banyak pekerja di Jakarta khususnya yang sudah berkeluarga bisa menghabiskan sampai Rp 5 juta sebulan untuk biaya transportasi. Sedangkan rusun yang akan disewakan dengan harga Rp 2-3 jutaan akan lebih meringankan beban pekerja sendiri.
"Di bawah rusun nantinya akan kita buatkan juga tempat penampungan untuk mengakomodir PKL yang berjualan, agar mereka tidak membuka lapak di bahu jalan," jelasnya.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan, fungsi lapangan terbang Kemayoran sendiri saat ini dinilai berubah tidak wajar, karena semuanya dirubah menjadi apartemen super mewah dan juga lapangan golf. Hal ini dinilai tidak relevan dengan situasi rakyat yang ada.
"Jangankan 9,5 hektare, kalau bisa kita berikan 100 hektare lagi di kawasan Kemayoran ini untuk bangun rusun. Harus dikembalikan ini fungsinya untuk masyarakat. Bayangkan di sini cukup luas. Perumahan warga hampir sering ada kebakaran karena sempitnya tempat mereka tinggal," katanya.