Kamis, 08 September 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 3495
(Foto: Istimewa)
Sebanyak 1.348 unit JAKHABITAT hunian DP Nol Rupiah diresmikan hari ini oleh Gubernur DKI Jakarta dengan beragam fasilitas unggulan.
Menara Kanaya Nuansa Cilangkap dibangun di atas lahan seluas ± 2,9 hektar, tinggi 24 lantai, dengan total 868 unit yang terdiri dari tipe studio dan 2 kamar.
Sedangkan Menara Swasana Nuansa Pondok Kelapa yang juga dibangun di atas lahan seluas ± 2,9 hektar, terdiri dari 20 lantai, dengan total 480 unit dari tipe studio dan 2 kamar.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Sarjoko menerangkan sejak 2018, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan BUMD, BUMN dan pihak swasta lainnya untuk melaksanakan penyediaan hunian milik yang terjangkau dan pemberian fasilitasi pembiayaan pemilikan rumah tanpa DP bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Penyediaan hunian milik DP Nol Rupiah tidak hanya dibangun dengan kualitas fisik yang baik
, namun juga didukung dengan sarana prasarana pendukung yang lengkap, mulai dari sarana untuk bersosialisasi, ruang ibadah, pendidikan, akses transportasi terintegrasi, hingga akses untuk penyandang disabilitas," terang Sarjoko usai peresmian seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Kamis (8/9).Sementara, Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Agus Himawan menjelaskan sebagai bagian dari JAKHABITAT, pembangunan 2 tower Jakhabitat DP Nol Rupiah ini juga mengedepankan aspek Sustainable Development Goals (SDGs), integrasi, inklusi dan juga komunal.
"Hal tersebut secara konkrit salah satunya dibuktikan dengan aksesibilitas yang mudah dimana Menara Kanaya dan Menara Swasana dilengkapi dengan akses yang dekat dengan Jaklingko dan juga LRT," terang Agus.
Selain itu, hunian JAKHABITAT DP Nol Rupiah yang dibangun oleh Sarana Jaya merupakan hunian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta dapat memberikan kenyamanan dan kesejukan bagi para penghuninya. Fasilitas untuk penghuni difabel pun tersedia.
"Area hunian juga dilengkapi Taman Bermain dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga dapat menjadi sarana sosialiasi antar penghuni. Kemudian struktur bangunan juga ramah untuk kaum difabel dengan tersedianya ramp di lobby dan WC khusus difabel. Dengan banyaknya bukaan pada unit hunian dan penggunaan jendela/ventilasi juga menjadi unggulan untuk sirkulasi udara yang dampaknya dapat mengurangi penggunaan lampu dan pendingin ruangan," pungkas Agus.