Selasa, 06 September 2022 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 1347
(Foto: Folmer)
Pemerintah Kota Jakarta Pusat gencar mengajak warga untuk melakukan pengelolaan sampah dari sumbernya untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Bantar Gebang.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Aseksbang) Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting mengatakan, volume sampah dari delapan kecamatan yang dibuang ke TPA Bantargebang saat ini mencapai 1.000 ton per hari.
"Pengurangan sampah dari sumber gencar dilakukan yakni rumah tangga melalui proses pemilahan anorganik dan organik," ujar Bakwan Ferizan Ginting saat membuka pembinaan d
an evaluasi pengelolaan sampah sebagai implementasi Pergub 77 tahun 2020 di Ruang Serbaguna Kecamatan Menteng, Selasa ( 6/9).Ia memaparkan, target awal yang ditetapkan untuk pemilahan sampah dari sumbernya di Jakarta Pusat sebanyak 85.418 rumah.
"Sekitar 13,57 persen atau 11.593 rumah di Jakarta Pusat hingga saat ini sudah melakukan pemilahan sampah," paparnya.
Ia memaparkan, berbagai upaya pengelolaan sampah di Jakarta Pusat hingga kini telah berhasil mereduksi sekitar 24,4 persen dari total volume sampah.
"Kami berharap warga lebih massif terlibat dalam pemilahan sehingga semakin hari tidak ada lagi sampah dari Jakarta Pusat yang dibawa ke TPA Bantar Gebang," jelasnya.
Sementara Kordinator Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) Rukun Warga (RW) Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Wasis Gunawan mengajak Ketua Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) RW dan pendamping se-Kecamatan Menteng tidak bosan dan jenuh dalam rangka mengimplementasikan Pergub Nomor 77 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup RW.
"Sampah anorganik dan organik yang dikelola secara baik oleh warga akan menambah nilai ekonomi bagi keluarga," tandasnya.