Selasa, 06 September 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 1418
(Foto: doc)
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melalui anak usahanya, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (PT JIP) terus menggencarkan pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Ibu Kota.
Total panjang ruas jalan penugasan SJUT kepada PT Jakpro kurang lebih 115 kilometer di 32 ruas jalan yang terbagi 22 ruas jalan di Jakarta Selatan dan 10 ruas jalan di Jakarta Timur.
Progres konstruksi tahap I di tujuh ruas jalan sepanjang 20 kilometer telah mencapai 100 persen, terdiri dari Jalan Mampang Prapatan, Jalan Kapten Tendean, Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Cikajang, Jalan Wolter Monginsidi dan Jalan Gunawarman.
Sementara, progres konstruksi SJUT tahap II di tiga ruas jalan sepanjang lima kilometer sudah mencapai 44,77 persen, terdiri dari Jalan Pattimura, Jalan Sultan Hasanuddin dan Jalan Trunojoyo.
Direktur Utama PT Jakpro, Widi Amanasto optimistis pengerjaan ruas jalan Ibu Kota dari kabel udara akan rampung sesuai target. Tiga ruas jalan yang terdiri dari Jalan Pattimura, Jalan Sultan Hasanuddin dan Jalan Trunojoyo akan selesai pada Oktober 2022.
“22 ruas jalan lainnya akan rampung pada Desember 2022,” ujarnya, Selasa (6/9).
Widi menjelaskan, sebagai lanjutan dari proses konstruksi yang berupa relokasi kabel-kabel jaringan utilitas, saat ini masih ditemukan di berbagai titik jalan di Jakarta.
Untuk menyukseskan proses relokasi ini, pihaknya membutuhkan dukungan dari para operator pemilik jaringan utilitas agar bersedia melakukan penataan kabel udara dengan memasukan kabel utilitas ke dalam SJUT.
“Kami berterima kasih atas dukungan operator yang bersedia memindahkan kabel jaringan utilitasnya ke dalam SJUT. Partisipasi dan dukungan para operator sangat penting Jakarta yang liveable, sehingga dapat menjadi kota yang lebih rapi dan indah,” urai Widi.
Menurut Widi, keuntungan lainnya ketika seluruh proyek ini selesai dilakukan, para pejalan kaki dapat menikmati jalan di Jakarta yang nyaman, rapi, tertib dan bersih dari kabel menjuntai.
“SJUT juga akan meminimalisasi terjadinya kerusakan atau gangguan yang mengakibatkan korsleting listrik dan kebakaran pada pemukiman rumah penduduk,” terangnya.
Widi menambahkan, pelaksanaan penyelenggaraan SJUT ini berpengaruh pada kenyamanan lalu lintas pengguna jalan. Oleh sebab itu, pihaknya memohon
maaf kepada para pengguna jalan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
“Terlebih para operator jaringan utilitas ikut serta menjalankan penertiban kabel udara demi memberikan kenyamanan bagi warga DKI Jakarta,” tandasnya.