Senin, 25 Mei 2015 Reporter: Agustian Anas Editor: Agustian Anas 7425
(Foto: Ilustrasi)
Bank DKI terus meningkatkan ekspansi jaringan kantor layanan ke berbagai daerah. Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemprov DKI Jakarta itu melalui unit usaha syariahnya kini hadir di Bandung.
Direktur Operasional Bank DKI, Martono Soeprapto mengatakan, langkah tersebut demi mewujudkan cita-cita Bank DKI untuk bertransformasi menjadi sebuah bank umum berskala nasional, serta lebih memaksimalkan peran intermediasi ke masyarakat.
"Bandung sudah lama terkenal dengan potensinya di industri kreatif, seperti usaha kuliner, fashion, kerajinan, pendidikan, dan tujuan wisata alam maupun budaya. Semoga pembukaan kantor cabang ini dapat membangun sebuah sinergi yang saling menguntungkan antara Bank DKI dan pelaku industri kreatif di sana," kata Martono, melalui siaran pers yang diterima beritajakarta.com, Minggu (24/5).
Ia menjelaskan, sebenarnya Bank DKI konvensional sudah hadir di Bandung sejak pertengahan tahun Juni 2013 lalu. Kehadiran Bank DKI Syariah ini ebih ditujukan untuk memberikan layanan perbankan yang lebih menyeluruh kepada warga Bandung. Respon warga Bandung terhadap Bank DKI konvensional dalam 2 tahun terakhir cukup baik, sehingga manajemen memutuskan untuk menambah lagi satu jaringan kantor di Bandung agar dapat lebih optimal melayani warga Bandung.
“Kini, warga Bandung dapat memilih menggunakan layanan perbankan dari Bank DKI secara konvensional atau syariah. Keduanya, tentu sama baiknya," ujar Martono.
Martono mengungkapkan, kehadiran Bank DKI di berbagai daerah juga ditujukan untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan perekonomian di sebuah daerah. “Kami berharap dapat menjadi anak keduanya dari Pemerintah Kota Bandung," ungkapnya.
Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono mengatakan, dengan membuka jaringan kantor di luar DKI Jakarta, tidak berarti Bank DKI melupakan perannya untuk lebih berperan terhadap pengembangan perekonomian DKI. Pembukaan cabang-cabang di luar Jakarta dilakukan di kota-kota yang menjadi pusat bisnis daerah yang punya volume hubungan bisnis yang signifikan dengan ibu kota.
Sementara di Jakarta, Bank DKI juga akan terus meningkatkan perannya dalam pembiayaan UMKM, dan memfasilitasi sistem pembayaran less cash diberbagai kegiatan seperti KJP, PBB/BPHTB, pajak lainnya, retribusi rumah susun, e-ticketing Tranjakarta, retribusi PKL, retribusi pedagang pasar, parkir, Jakarta Night Market, dan masih banyak lagi.