Selasa, 30 Agustus 2022 Reporter: Yudha Peta Ogara Editor: Erikyanri Maulana 1615
(Foto: Yudha Peta Ogara)
Perkembangan teknologi yang semakin cepat menjadi tantangan bagi para seniman, salah satunya pelaku seni rupa. Oleh sebab itu, para pelaku seni rupa perlu terbuka pada perkembangan teknologi.
Hal itu disampaikan seniman multimedia Lenny Ratnasari dalam diskusi publik dengan tema Seni Rupa Kini, Pasca-Pandemi yang diadakan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) secara daring, Selasa (30/8) malam.
Dikatakan Leny, pada masa pandemi, banyak seniman melihat perkembangan teknologi yang cepat, di antaranya sebagai sesuatu yang membuat pekerjaan menjadi lebih efektif. Ia percaya, percepatan teknologi, percepatan dunia menjadi globalism yang berarus pada kebudayaan, termasuk dunia seni.
"Pasti di luar sana teman-teman akan banyak melakukan hal itu, tetapi seberapa beraninya? Karena mereka berpikir aku bukan orang digital, aku bukan ahli komputer. Nah fenomena ini yang masih harus diluruskan. Bahwa art itu sangat terbuka," jelasnya.
Menurutnya, ke depan kekhawatiran akan hilangnya hal-hal manual seperti praktik seni rupa di studio dengan peralatan manual akan terus menjadi bahan diskusi. Ia berharap generasi seni rupa terbuka pada teknologi sehingga dapat menemukan cara-cara baru dalam menghasilkan seni di zaman ini.