Jumat, 26 Agustus 2022 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 1390
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Petugas Pos Indonesia mengaku tidak kesulitan dengan adanya perubahan nama jalan di DKI Jakarta dan mencari alamat yang terletak di jalan-jalan utama. Meski begitu, ketidaksesuaian alamat dengan lokasi, biasanya terjadi terhadap kiriman ke alamat di lingkungan permukiman warga.
Petugas Lapangan Kantor Pos Jakarta Utara Semper, Riyanto mengaku perubahan nama jalan yang ada di wilayah kerjanya tidak berdampak terhadap proses pengiriman. Ketidaksesuaian alamat justru biasa terjadi di alamat lingkungan permukiman warga.
"Kalau di jalan besar kita tidak ada masalah. Biasanya masalah itu di jalan lingkungan atau permukiman," ujarnya, Jumat (26/8).
Dicontohkan pria yang sudah bekerja sebagai petugas pos sejak 16 tahun lalu, saat dirinya melakukan pengiriman ke alamat di Jalan Belibis Kelurahan Semper Barat, beberapa waktu lalu. Pengirim mencantumkan nama jalan tujuan berbeda. Pengirim mengacu pada alamat sesuai dengan penamaan di google maps.
Alhasil, dirinya kesulitan dan terpaksa harus mencocokkan alamat dengan RT/RW lokasi tujuan. Setelah dicocokkan dengan RT/RW pihaknya baru menghubungi pengirim dan mencocokkan agar tidak terjadi salah kirim.
Persoalan tersebut menurutnya juga dialami oleh beberapa petugas Pos lainnya. Untuk itu, ia berharap adanya sosialisasi yang massif bila ada perubahan nama jalan di suatu lokasi.
"Kita sih berharap ada satu acuan yang selaras dan disosialisasikan secara massif agar dipahami masyarakat," tandasnya.