Kamis, 21 Mei 2015 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 3407
(Foto: Nurito)
Kawasan Jalan Pisangan Raya, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur kini mulai ditata. Lapak-lapak pedagang kaki lima (PKL) dirapihkan dan dibangun kios mini dengan cara swadaya. Pembayaran retribusi kios PKL melalui autodebet Bank DKI sebesar Rp 3.000 per hari.
Pantauan beritajakarta.com di lapangan, Kamis (21/5) kios milik pedagang dibangun semi permanen, memanjang di pinggir tembok rel kereta api. Rata-rata kios berukuran 1,8 x 2,5 meter persegi, atapnya menggunakan seng dan pintu besi. Kios ini seluruhnya dibangun secara swadaya oleh pedagang. Mereka berjualan makanan, minuman, suku cadang sepeda motor, dan mainan anak-anak.
Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Timur, Arfian mengatakan, penataan di kawasan Jl Pisangan Raya itu dilakukan swadaya oleh masyarakat. Sehingga kawasan ini tidak lagi kumuh dan semrawut seperti sebelumnya.
Di kawasan ini, terdapat 60 kios semi permanen yang dimiliki oleh 47 pedagang. Dari jumlah tersebut, 39 pedagang sudah memiliki rekening Bank DKI dan membayar retribusi secara autodebet Rp 3.000 per hari. "Sebelumnya, kawasan ini terlihat kumuh dan sering terjadi kemacetan lalu lintas. Namun setelah kita bina dan pedagang bersedia, kini kawasan terlihat bersih dan rapih," ujar Arfian.
Pada Juni nanti, pihaknya akan menerbitkan SK pembentukan Loksem. Namun sebelumnya akan dibentuk tim pertimbangan beranggotakan camat dan lurah setempat. Tim inilah yang akan menilai kembali dan mengevaluasi keberadaan Loksem tersebut.