Selasa, 19 Mei 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 4945
(Foto: Yopie Oscar)
Pemprov DKI Jakarta telah mengirimkan rencana pembangunan dan perizinan Light Rail Transit (LRT) ke Kementerian Perhubungan. Rencana proyek LRT muncul setelah pembangunan monorel di ibu kota tak kunjung terealisasi.
"Kita sudah ngomong ke sana, kita harus siap surat kalau ke Menteri Perhubungan. Kan harus ada kajiannya, amdalnya, trasenya, sudah diputuskan. Yang inisiator kan BUMD kami, baru dikirim ke Pak Jonan," kata Basuki, Gubernur DKI Jakarta, Selasa (19/5).
Basuki bermimpi moda transportasi massal berbasis rel ini kelak dapat melenggang di ibu kota seperti di kota Chicago, Amerika Serikat (AS).
"Kita akan bangun sendiri tujuh koridor. Trasenya bagaimana, pakai jalan. Jadi nggak beda dengan Chicago," tutur Basuki.
Basuki membantah bahwa moda transportasi berbasis rel ini tidak ada di dalam bahasa makro transportasi. "Ini kan sama kayak kereta api, ini berbasis rel cuma ukurannya kecil. Biar beda namanya LRT," tegasnya.
Sekedar diketahui Kemenhub selaku regulator transportasi akan menguji persyaratan pembangunan kereta LRT. Sebab, proyek LRT belum masuk rencana induk perkeretaapian Jabodetabek.
Pemprov DKI Jakarta merencanakan membangun sebanyak tujuh koridor LRT dengan biaya sekitar Rp 35 triliun. Namun, pada tahap awal, Pemprov DKI akan fokus membangun LRT tujuan Kelapa Gading-Kebon Sirih terlebih dahulu.
Pembangunan satu rute itu diperkirakan mencapai Rp 8 triliun yang menggunakan dana dari APBD DKI.