Selasa, 26 Juli 2022 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 1300
(Foto: Anita Karyati)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta mengaku puas dengan sejumlah sajian materi saat orientasi dan bimbingan teknis kedua tahun 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Salah satunya terkait mengenal dampak yang akan terjadi pasca perpindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani mengatakan, salah satu upaya yang harus dipersiapkan yakni mempertahankan eksistensi Jakarta di mata dunia, seperti yang diutarakan
sejumlah pengamat ekonomi dan akademisi yang dihadirkan dalam Bimtek.
"Biar kita punya basic ke depan, jadi kita harus tahu bagaimana ketika Jakarta resmi dilepas jadi Ibukota," katanya, Selasa (26/7).
Rani berharap, nantinya Jakarta bisa menjadi kota bisnis meskipun sudah tidak berstatus sebagai Ibukota. Ia mengaku siap menerapkan sejumlah usulan yang diberikan para narasumber.
"Mudah-mudahan ke depan walaupun bukan jadi Ibukota, tapi tetap punya daya tarik dan seksi untuk orang-orang yang punya bisnis," ucapnya
Sementara, Direktur eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menjelaskan, agar Jakarta bisa tetap menjadi pusat bisnis, maka sejumlah pelayanan harus diperbaiki agar para investor betah untuk berinvestasi di Jakarta.
"Mempertahankan sebagai pusat logistik nasional, jangan sampai kewenangan eksportnya dikurangi. Tanjung Priok juga harus diperbaiki, pusat pelayanan jasanya harus ditingkatkan," ucapnya.
Selain itu, Tauhid juga mengingatkan agar Pemprov dan DPRD berkolaborasi untuk memperbaiki sarana dan prasarana sejumlah fasilitas umum.
"Agar orang tetap mau tinggal dan datang ke Jakarta, fasilitas kesehatan, pendidikan harus bertaraf internasional. Standar internasional, sehingga kita bisa menarik orang-orang dari daerah lain. Bisa memberikan fasilitas terbaik," tandasnya.