Selasa, 19 Juli 2022 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 1499
(Foto: Nurito)
Sebanyak 16 peserta mengikuti pelatihan kerja las bawah air di Pusat Pelatihan Kerja Khusus Pengembangan Las (PPKPL) Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (19/).
Kegiatan dibuka Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Andri Yansyah dan dihadiri anggota DPRD DKI, Taufik Azhar, Nur Afni Sajim, Muhammad Idris, serta Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi.
Menurut Andri Yansyah, pelatihan las di bawah air ini sangat dibutuhkan. Sehingga tingkat penyerapannya hampir 100 persen, bahkan kebutuhannya lebih dari itu.
"SDM yang mahir las di bawah air sangat sedikit jumlahnya, sehingga
peluang kerjanya cukup banyak dan upahnya juga tentu di atas rata-rata," kata Andri YansyahKepala PPKPL Condet, Ulin Nuha menambahkan, 16 peserta ini seluruhnya warga Kepulauan Seribu yang merupakan kelas khusus. Sebelumnya juga ada 16 peserta pelatihan kelas reguler dan sudah selesai. Mereka 14 orang dari Jakarta Timur dan dua orang lainnya dari Pulau Seribu.
"Pelatihan digelar selama 28 hari kerja dari 19 Juli hingga 20 Agustus mendatang," ucap Ulin.
Saat pelatihan, peserta mendapat materi dan praktik menyelam selama delapan hari. Kemudian dilatih mengelas di bawah air selama 20 hari.
Usai pelatihan, jelas Ulin, seluruh peserta mendapatkan sertifikat kompetensi dan akan difasilitasi bekerja di perusahaan kilang minyak yang ada di Kepulauan Serbu atau ke Balongan Indramayu, Jawa Barat.
"Ini tak lepas dari upaya dan dukungan dari anggota dewan," tuturnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI, Nur Afni Sajim menuturkan, pihaknya sangat mendukung pelatihan seperti ini, karena memang jenis pelatihannya agak spesial dan pembiayaannya cukup besar. Selain itu alat-alatnya juga mahal.
"Mudah-mudahan kegiatan pelatihan ini bisa membuat peserta memiliki skill. Kemudian mereka bisa bekerja dan mampu bersaing dengan pekerja asing," ungkap Nur.
Jika memungkinkan, harap Nur, lokasi pelatihan las di bawah air ini bukan hanya ada di Condet namun juga di Kepulauan Seribu atau tempat lainnya.