Rabu, 06 Mei 2015 Reporter: Nurito Editor: Dunih 5192
(Foto: Nurito)
Untuk mendukung aktivitas industri di Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Cakung, Jakarta Timur, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), membangun e-Gate JIEP atau sistem palang pintu masuk otomatis. Pembenahan ini dilakukan agar KIP bisa menarik investor menanamkan modalnya di ibu kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, pembuatan e-Gate ini sangat bagus, karena dapat menarik investor asing dan menggerakkan roda perekonomian di DKI. Dengan demikian diharapkan roda perekonomian di DKI dapat berkembang pesat.
"PT JIEP sudah melakukan transformasi atau perubahan total dalam membangun kawasan industri di DKI. Tentunya diharapkan ini dapat menjadi daya tarik bagi investor asing terutama di kawasan Asia," ujar Djarot saat peletakan batu pertama pembangunan e-Gate di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (6/5).
Menurutnya, e-Gate KIP ini jadi contoh bagi BUMN/BUMD dalam melakukan perubahan. Jika KIP ini aman, nyaman, infrastruktur yang ada sangat baik, lingkungan juga kondusif dan limbah diolah dengan baik maka seluruh investor akan merasakan aman dan nyaman. Karena itu KIP harus ditata dengan bagus.
Sementara, CEO PT JIEP, Rahmadi Nugroho mengatakan, KIP merupakan kawasan terbatas dan sebenarnya hanya diperuntukkan bagi para investor, tenant dan para pihak berkepentingan. Secara bertahap, KIP yang berdiri di atas lahan seluas 500 hektare itu perlu disterilisasi dari pihak-pihak yang tak berkepentingan. Seperti adanya kendaraan parkir liar, pedagang kaki lima (PKL) dan sebagainya.
"Pembuatan palang pintu otomatis ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para investor. Awalnya KIP ini memiliki 3 pintu utama. Namun seiring perkembangan zaman, kini KIP memiliki 16 pintu," jelas Rahmadi Nugroho.
Ia menyebut, dari 16 pintu keluar masuk, e-Gate ini rencananya akan dibangun di 10-11 pintu. E-Gate ini untuk memonitor dan mengontrol akses keluar masuk kendaraan di KIP. Sebab, KIP memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus sebagai obyek vital nasional.