Sabtu, 02 Juli 2022 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 2125
(Foto: Folmer)
Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menggelar pameran arsip dan koleksi seni bertajuk “CIPTA! Kapita Selekta Cikini Raya”, Sabtu (2/7).
Pameran yang digelar sejak 17 Juni hingga 16 Juli mendatang menampilkan sejarah kesenian yang hadir sejak TIM berdiri pada tahun 1968.
Pantauan beritajakarta.id, warga silih berganti berkunjung ke galeri seni lantai I Gedung Panjang. Pameran ini menampilkan puluhan koleksi lukisan, grafis dan ratusan arsip poster berbagai kegiatan yang telah digelar di TIM sejak tahun 1968.
Kurator DKJ, Esha Tegar Putra mengatakan, pameran arsip dan koleksi seni bertema “CIPTA Kapita Selekta Cikini Raya” secara umum bertema menampilkan sejarah dan wacana kesenian dari awal TIM berdiri di Jalan Cikini Raya.
“Pameran ini dibuka sejak tanggal 17 Juni hingga 16 Juli mendatang," ujar Esha Tegar Putra, Sabtu (2/7).
Ia memaparkan sekitar 700 orang lebih dari berbagai wilayah bahkan luar Jakarta berkunjung ke pameran arsip dan koleksi seni DTJ yang digelar di galeri seni gedung panjang TMI pada akhir pekan.
"Sementara pengunjung yang datang pada hari Senin hingga Jumat sekitar 400 orang. Pameran ini dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB hingga 16 Juli mendatang," paparnya.
Ia menjelaskan, sebanyak 59 koleksi lukisan dan 60 poster yang berisi berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan DKJ dipamerkan dalam kegiatan ini.
“Ada juga benda koleksi lainnya yang digunakan oleh tim untuk melakukan perekaman berbagai kegiatan yang berlangsung sejak berdirinya TIM," jelasnya.
Sementara seorang pengunjung pameran, Dewo (29) mengaku mengetahui digelarnya adanya pameran arsip dan koleksi seni DKJ di galeri seni gedung panjang lantai I TIM melalui media sosial.
"Awalnya, saya melihat youtube saat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berkeliling menikmati pameran di gedung Taman Ismail Marzuki. Menarik perhatian untuk dikunjungi," ucapnya.
Ia menambahkan, berbagai lukisan dan poster yang ditampilkan pada pameran kali sangat unik.
"Setiap kali berkunjung ke pameran seni, saya ingin melihat dan mengetahui latar belakang sepenggal cerita lukisan dibuat dan ditampilkan," tandasnya.