Jumat, 01 Juli 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 15191
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta memperkuat sinergitas dengan berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan sampah di DKI Jakarta.
Hal ini ditandai dengan diadakannya kegiatan Forum Multistakeholders Kolaborator Persampahan DKI Jakarta.
Kegiatan ini mempertemukan seluruh kolaborator yang selama ini sudah berkontribusi dalam melakukan pengelolaan sampah di DKI Jakarta.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, kolaborator diharapkan ikut melakukan perencanaan, eksekusi dan evaluasi untuk mengetahui capaian target yang sudah dilakukan.
“Sinergi dalam program antara Dinas Lingkungan Hidup, agregator dan para kolaborator agar depannya kita tahu mau ke mana dan apa lagi yang harus kita lakukan,” katanya, Jumat (1/7).
Asep menjelaskan, pada pertemuan ini para kolaborator membentuk tim diskusi untuk menentukan program 2023 dan bertukar gagasan best practice dalam pengelolaan sampah di DKI Jakarta, termasuk merencanakan program selanjutnya.
Dinas LH DKI Jakarta pun membuka diri kepada masyarakat yang belum menjadi kolaborator untuk ikut menyelesaikan isu lingkungan hidup di DKI Jakarta.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja sama, sehingga dapat berperan aktif untuk membangun kota Jakarta,” terangnya.
Direktur Tunas Muda Care (T.Care), Firmansyah mengungkapkan komitmennya sebagai agregator Kolaborasi Sosial Berskala Besar Persampahan (KSBB Persampahan) untuk memperluas kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan sampah Jakarta.
"Semangat kolaborasi dalam menyukseskan Jakarta Sadar Sampah akan terus kami bangun melalui program TCare, Natakota," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan Yayasan Filantra Dadi Mulyadi menuturkan, ada beragam program yang akan dijalankan setelah melakukan forum diskusi bersama kolaborator lainnya.
Salah satunya program pendampingan secara langsung dengan masyarakat dan seluruh kolaborator untuk melihat kondisi di lapangan mengenai permasalahan sampah yang ada.
Sehingga dapat diketahui kekurangan yang ada dan bisa menutupi kekurangan tersebut dengan berkolaborasi.
“Kemudian juga kami ingin sekali ada penghargaan yang diberikan untuk kolaborator yang sudah mendedikasikan dirinya membantu persoalan sampah di DKI Jakarta,” ungkap Dadi.
Perlu diketahui, kolaborator yang mengikuti Forum Stakeholders Kolaborator Persampahan antara lain WVI, DCA, Filantra, Rumah Zakat, T.Care, WWF, Askrindo Syariah, Paljaya, Marine Budies Jakarta, ACT, Bank BNI, Bank DKI, Pertamina Lubricants, Eco Enzyme Nusantara, Unilever, Rekosistem, PT Komatsu Indonesia, Pertamina MOR III, PLN, AHM dan Rumah Sosial Kutub, Danone.