Minggu, 03 Mei 2015 Reporter: Budhy Tristanto Editor: Agustian Anas 3589
(Foto: Ilustrasi)
Warga Kebon Singkong dan warga Cipinang Jagal, Jatinegara, Jakarta Timur diminta tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memperkeruh keadaan di daerah itu pasca tawuran antar dua kelompok warga.
"Kita mempediksi, tawuran ini terjadi akibat provokasi dari orang luar, bukan warga sekitar. Karena itu, saya mengimbau kepada warga untuk tidak mudah terpancing emosinya," kata Sofyan Taher, Camat Jatinegara, Minggu (3/5).
Dikatakan Sofyan, pihak keamanan saat ini sedang mengidentifikasi apa yang menjadi akar masalah dari tawuran antar warga tersebut. "Nanti kami akan lakukan evaluasi lagi, apa kira-kira yang jadi pemicu tawuran karena selama ini masih simpang siur," ujarnya.
Dijelaskan Sofyan, saat rapat koordinasi di Gedung Pertanian Jl I Gusti Ngurah Rai, Klender, Duren Sawit, Sabtu (2/5) kemarin, Walikota Jakata Timur Bambang Bambang Musyawardhana, meminta agar tembok di sisi rel kereta dan pagar pemisah di tengah Jalan Gusti Ngurah Rai ditinggikan lagi.
"Untuk antisipasi, Pak Walikota meminta kepada PT KAI dan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI untuk meninggikan pagar," ungkapnya.
Seperti diberitakan, tawuran antara warga Kebon Singkong dan warga Cipinang Jagal pecah pada Jumat (1/5) malam. Peristiwa ini menambah daftar perseteruan antar dua kampung yang letaknya hanya terpisah oleh rel kereta dan jalan raya tersebut.
Meski tidak ada korban jiwa, namun tawuran sempat membuat suasana kedua kampung mencekam. Bahkan, Jalan I Gusti Ngurah Rai yang membatasi kedua kampung tersebut sempat ditutup sebelum aparat Polres Metro Jakarta Timur dan polsek setempat terjun ke lokasi.