Kamis, 23 Juni 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 1871
(Foto: Istimewa)
Pemprov DKI Jakarta kembali meraih penghargaan di ajang internasional.
Kali ini, melalui kolaborasi Unit Pengelola Statistik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Pemprov DKI Jakarta dengan Starcore Analytics, dan IPB University, pada kategori public sector dengan nama JAKSTAT Team, Pemprov DKI meraih tiga penghargaan dalam ajang SAS Hackathon 2022.
“Bertepatan dengan ulang tahun DKI Jakarta yang ke-495, yaitu tanggal 22 Juni 2022, JAKSTAT Team menghadiahkan 3 penghargaan dari kompetisi SAS Hackathon 2022 untuk DKI Jakarta. Penghargaan tersebut berupa juara pada kategori Public Sector dan Asia Region, juga menjadi 3 terbaik pada kategori Machine Learning,” kata Kepala Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Kamis (23/6).
JAKSTAT Team mengangkat studi kasus terkait kondisi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di DKI Jakarta pasca pandemi COVID-19.
Terdapat 2 pertanyaan yang coba dijawab, pertama, bagaimana penyaluran bantuan untuk UMKM di DKI Jakarta sehingga dapat berkontribusi dalam pergerakan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) secara optimal.
Kedua, bagaimana bantuan UMKM dapat disalurkan berdasarkan prioritasnya. Untuk menjawab pertanyaan pertama, JAKSTAT Team melakukan simulasi pengalokasian budget secara cerdas lewat analisis input-output untuk mengetahui bagaimana dampak satu sektor usaha ke usaha lainnya.
Simulasi ini membuat pemerintah dapat dengan tepat menentukan sektor mana yang memiliki multiplier effect paling tinggi untuk sektor-sektor lainnya. Selanjutnya, pertanyaan kedua dijawab melalui perumusan distribusi anggaran lewat analisis kerentanan, serta indikator-indikator ekonomi lainnya.
Dengan analisis ini, pemerintah dapat menentukan daerah mana saja yang perlu diprioritaskan dan berapa jumlah sasaran distribusinya.
“Solusi ini diharapkan dapat membantu kita untuk memonitor, mengevaluasi, dan terus menerus memperbaharui keputusan dan kebijakan untuk membuat Jakarta yang lebih baik, sekaligus berkontribusi untuk negara,” kata Atika dalam video yang diunggah untuk kompetisi SAS Hackathon 2022.
JAKSTAT Team memenangkan kategori Public Sector setelah bersaing dengan 6 tim finalis lainnya, yaitu Baywatch dari Perancis, Disaster Response dari Kanada, Disaster Vision dari Kanada, EcoMOTIONS dari Italia, Heavy Rain dari Jerman, dan The Bissel Centre dari Kanada.
Head of SAS Alliance Channel ASIA & EME, Shyam Baddepudi, yang juga menjadi juri pada kategori Asia Region, menyatakan bahwa solusi yang ditawarkan oleh JAKSTAT sangat relevan mengingat banyak kasus penyelewengan bantuan pemerintah hingga jutaan dollar untuk penanganan pandemi COVID-19.
Pada kategori ini JAKSTAT menjadi juara setelah bersaing dengan Data Hack Freaks dari EY India dan Medcheck Diabetes dari Virtual Care Real World Data. SAS Hackathon merupakan ajang kompetisi tahunan yang diadakan oleh SAS Institute, yakni perusahaan perangkat lunak statistik multinasional yang berbasis di Amerika Serikat.
Kompetisi ini bertujuan untuk menggandeng peserta dari berbagai industri, wilayah, keahlian, dan latar belakang untuk bersama-sama menciptakan ide besar dengan memanfaatkan SAS Analytics.
Setiap tahunnya peserta dari penjuru dunia berkumpul di SAS Hackathon untuk saling berkompetisi, mengisi, dan menyampaikan gagasan besar mereka terkait solusi atas permasalahan yang ada disekitarnya.
Pada tahun 2022 ini SAS Hackathon diikuti oleh 1300 peserta dari 75 negara. Ada 9 kategori pada kompetisi tahun ini, yaitu banking, energy, health and life science, insurance, IoT (internet of things), public sector, retail, telecom and media, dan agtech and manufacturing.