Selasa, 21 Juni 2022 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 1668
(Foto: Nugroho Sejati)
Sebanyak 2.743 RW se-
Jakarta akan terlibat dalam aksi kolosal Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS). Puncaknya, warga dari seluruh RW akan menggelar aksi bersih-bersih serentak di wilayah masing-masing Sabtu (25/6) mendatang.Kepala Seksi Humas Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengatakan, aksi kolosal tersebut sebagai rangkaian kegiatan menyambut HUT ke-495 Kota Jakarta.
Secara teknis, pada hari pertama Senin (20/6) digelar rembuk RW sebagai media konsolidasi awal. Dalam rembuk RW tersebut dibahas apa saja yang dilakukan dan persiapannya.
Pada Selasa (21/6), seluruh warga diminta untuk mengeluarkan sampah daur ulang untuk dikumpulkan dan dipilah sesuai nilai ekonomisnya. Seluruh bank sampah yang ada di 2.743 RW se-Jakarta dipastikan melayani warga mulai dari pukul 08.00-10.00 WIB.
Lalu di hari ketiga, Rabu (22/6), warga diminta mengeluarkan sampah B3 rumah tangga seperti perlatan elektronik untuk diangkut petugas gerobak ke TPS. Selanjutnya, sampah-sampah yang sudah terkumpul akan diangkut dan ditangani petugas Dinas Lingkungan Hidup.
Sedangkan di hari Kamis (23/6), seluruh warga diminta mengeluarkan sampah mudah terurai atau sampah organik yang akan diolah menjadi kompos atau konversi magot.
Kemudian Jumat (24/6), warga diminta mengeluarkan sampah residu yakni sampah yg tidak bisa diolah lagi seperti tisu, diapers dan pembalut untuk dikumpulkan dan diangkut ke TPS sebelum dibawa petugas Dinas LH ke TPA Bantar Gebang.
"Sabtu hari puncak Jakarta Hajatan, pagi hari seluruh warga mulai pukul 07.00-10.00 WIB, membersihkan kampungnya dan wali kota akan memimpin di satu titik setiap kota. Itu bersih-bersih kampung untuk malamnya hajatan," ujar Yogi, Selasa (21/6).
Dilanjutkan Yogi, PGJSS ini juga sebagai upaya membumikan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 77 tahun 2020 tentang Pengolahan Sampah Tingkat RW. Selama ini, Dinas LH sudah memiliki program pengurangan dari sumber di lingkungan permukiman.
"Basis pengurangan sampah di Jakarta itu kita fokuskan di skala RW. Kita akan hitung berapa sampah yang kita kumpulkan selama PGJSS sebagai bahan evaluasi," tandasnya.