Rabu, 29 April 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 2962
(Foto: Yopie Oscar)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat berharap panyelenggaraan Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) tahun 2015 dapat membawa Jakarta menjadi pusat mode di Asia.
Djarot mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan terus mendukung kegiatan JFFF ini. Bahkan dukungan tidak akan dihentikan sampai Jakarta bisa menjadi pusat mode di Asia.
"Saya bilang Pemprov DKI tidak akan pernah bosan dan kapok untuk mendukung acara seperti ini, sebelum Jakarta bisa jadi pusat mode minimal di Asia, atau pusat kuliner," kata Djarot, usai priview program JFFF 2015, di Balaikota, Rabu (29/4).
Mantan Walikota Blitar ini memuji banyaknya desainer kondang yang digandeng untuk memeriahkan acara ini. Hal itu menjadi salah satu cara untuk mengembangkan fashion di Jakarta. "Dengan menggandeng desainer terbaik, mungkin kita sulit mengejar Paris atau Roma, tapi untuk kawasan Asia, Indonesia bisa jadi rujukan pusat mode," katanya.
Keyakinan Djarot, Jakarta bisa jadi pusat mode di Asia, lantaran berbagai kebudayaan yang dimiliki. Contohnya seperti batik, tenun, dan lain sebagainya. "Bukan hanya tangan terampil desainer, tapi juga kekayaan rakyat kita yang bisa membatik, menenun, dan menemukan bahan fashion luar biasa," ucapnya.
Dia memninta kepada pihak panitia JFFF untuk menampilkan produk terbaik yang ada di Indonesia. Sehingga kegiatan ini tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal saja, tetapi juga wisatawan mancanegara.
"Saya berharap JFFF ini bisa menampilkan produk fashion dan kuliner terbaik di Indonesia, kita punya kekayaan luar biasa, baik di bidang fashion maupun kuliner. Kekayaan ini harusnya ditampilkan," ucapnya.
Ketua Penyelenggara JFFF 2015, Soegianto Nagaria mengatakan, setidaknya ada sembilan desainer yang akan memeriahkan JFFF 2015, diantaranya Adji Notonegoro, Marga Alam, ISIS by Andrea Risjad & Amot Syamsuri Muda, Musa Widyatmodjo, Malik Moestaram, Harry Ibrahim, Tuty Cholid, Oscar Lawalata, dan Didi Budiardjo.
"Didi Budiardjo adalah model yang memulai karirnya di New York. Kami pilih Didi karena aspek brain dan behavior
. Nantinya yang ditonjolkan adalah perpaduan batik," katanya.