Rabu, 29 April 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 6088
(Foto: doc)
Revitalisasi Pasar Senen, Jakarta Pusat, yang beberapa waktu lalu terbakar akan dilakukan PD Pasar Jaya. Namun, dari 2.260 tempat usaha yang ada baru sekitar 30 persen pedagang setuju. Padahal, untuk dapat melakukan revitalisasi syarat yang harus dipenuhi yakni mendapatkan persetujuan dari 60 pedagang eksisting.
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Djangga Lubis mengatakan, sosialisasi kepada pedagang baru dilakukan selama dua pekan. Hasilnya baru 30 pesen pedagang yang setuju dengan revitalisasi tersebut. Ditargetkan dua pekan ke depan syarat 60 pedagang setuju sudah bisa terpenuhi. Sehingga revitalisasi pasar bisa segera dilakukan.
"Kami sedang lakukan door to door sekarang. Ada sekitar 2.260 tempat usaha, pedagangnya nggak sampai jumlah itu. Baru sekitar 30 persen setuju. Mudah-mudahan bulan depan selesai, tapi kalau kami tidak dapat 60 persen bisa jadi mundur," kata Djangga, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (29
/4).Ditargetkan setelah Lebaran, revitalisasi sudah bisa dimulai. Namun, karena melihat kondisi bangunan yang rawan, pedagang akan dipindahkan ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).
"Persoalannya ini pasarnya sudah rawan. Saya mengharapkan jika dibangun setelah Lebaran pedagang yang ada sudah harus pindah. Saya takut kalau terjadi (roboh) bisa melukai pedagang," ucapnya.
Ia menyebut, anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi Pasar Senen mencapai Rp 400 miliar. Semula PD Pasar Jaya berencana bekerja sama dengan pengembang. Karena ada saran dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat, akhirnya pembangunan akan dilakukan dengan menggunakan anggaran sendiri.