Jumat, 10 Juni 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 2449
(Foto: Istimewa)
Setelah berhasil membuat Jakarta bangga dengan gelar juara dunia di WSIS Prizes 2022, Pemprov DKI Jakarta melalui Jakarta Smart City berhasil menyabet trofi juara pertama di ajang internasional IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2022, berkat inovasi Flood Control System atau Sistem Pengendalian Banjir.
Capaian ini merupakan yang kedua kalinya secara beruntun bagi Jakarta setelah pada 2021 lewat aplikasi JAKI. Kali ini, Jakarta Smart City berhasil keluar sebagai inovasi terbaik untuk Public Safety — Next-Generation Emergency Services melalui Sistem Pengendalian Banjir.
“Sistem pengendalian banjir ini kami kembangkan setelah terjadi bencana banjir besar yang terjadi pada awal tahun 2020. Sistem ini dibangun untuk perbaikan sistem pengendalian banjir yang sebelumnya manual menjadi sistem berbasis manajemen ilmu pengetahuan untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data dan diseminasi informasi secara cepat dan akurat kepada masyarakat. Pengembangan sistem ini juga didukung melalui kajian ilmiah yang kami lakukan,” terang Yudhistira Nugraha, Kepala BLUD Jakarta Smart City seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Jumat (10/6).
Jakarta Smart City yang berada di bawah naungan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta berhasil mengatasi persaingan sengit dalam kategori Public Safety — Next-Generation Emergency Services.
Flood Control System mengungguli inovasi dari negara-negara lain, yakni ICT-based Emergency Management, Yangzhou Emergency Management Bureau, Cina; Three-dimensional Response and Disaster Reduction Smart-Cloud System Development in Taoyuan City, Taoyuan City Government, Taiwan; Bushfire Modelling and Prediction, CSIRO, Australia; dan HazardHunterPH, The Department of Science and Technology — Philippine Institute of Volcanology and Seismology (DOST-PHIVOLCS), Filipina.
“Selamat kepada Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta atas kemenangan yang berhasil diraih. Sungguh luar biasa dapat menyaksikan dampak positif dan kemajuan yang berhasil dicapai oleh pemerintah daerah dengan kemampuan digital yang lebih matang. Sistem pengendalian banjir ini merupakan contoh nyata yang sangat baik dalam penggunaan teknologi baru untuk membantu mengatasi permasalahan suatu kota dan meningkatkan kualitas hidup warganya,” ujar Mevira Munindra, Country Manager IDC Indonesia.
Bagaimana Flood Control System Jadi Inovasi Terbaik Prestasi terbaru untuk Jakarta ini tentu tidak datang secara tiba-tiba, melainkan melalui pemikiran dan riset yang matang terkait penanganan serta mitigasi banjir.
Flood Control System adalah salah satu implementasi konsep kota pintar yang hadir sebagai upaya pembuatan kebijakan berbasis data untuk mendeteksi area yang berpotensi tergenang air.
Sistem ini mengumpulkan data dan pengetahuan historis, juga melakukan analisis prediktif untuk membantu meningkatkan kemampuan pemerintah dalam mendeteksi bencana, mempercepat waktu tanggap melalui penggunaan sistem tersebut, serta pengawasan secara real-time.
Sistem ini menggunakan kemampuan kecerdasan buatan yang terdapat pada perangkat IoT (Internet of Things) untuk menarik dan memproses data dalam jumlah besar serta machine learning untuk meningkatkan akurasi pada model.
Sistem ini juga dilengkapi dengan sensor-sensor di 178 titik lokasi serta data cuaca untuk mendapatkan gambaran situasi dan kondisi secara real-time untuk memprediksi di mana banjir akan terjadi.
Sistem ini dapat pula memberikan masukan untuk tanda bahaya, peringatan, dan rekomendasi dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain, inovasi ini tidak hanya mempercepat respons, namun juga membuat proses pengendalian banjir menjadi lebih efisien dan efektif.
Melalui Flood Control System, petugas Dinas Sumber Daya Air (DSDA) tidak perlu lagi menginput data pemantauan secara manual.
Sebuah Prestasi dari Kolaborasi Jakarta Kemenangan ini tak lepas dari kontribusi dan kolaborasi dari masyarakat serta jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Sumber Daya Air, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, dan Jakarta Smart City serta berkolaborasi dengan PT XL Axiata dan SAS Institute.
Ke depannya, Flood Control System akan berperan penting dalam langkah-langkah pencegahan banjir di Ibu Kota, selain melanjutkan program pengendalian banjir 9-4-2 yang saat ini terus dilaksanakan oleh DSDA, yakni 9 polder, 4 waduk, dan 2 revitalisasi sungai.