Senin, 27 April 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 2283
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidajat mengatakan, otonomi daerah bukan hanya sekadar ajang memikirkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Akibat pemahaman tersebut, banyak masyarakat yang terbebani dengan tarif retribusi atau pajak yang berlebihan.
"Ini ada beberapa yang perlu diluruskan. Jadi banyak daerah-daerah yang dalam benaknya memikirkan otonomi itu hanya sekadar PAD. Sehingga berbagai macam daya upaya dilakukan untuk meningkatkan PAD-nya," ujar Djarot, usai menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Otonomi Daerah Ke-IX Tahun 2015, Senin (27/4).
Dia menilai, yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Dengan demikian, otomatis kesejahteraan warga akan meningkat juga.
"Jadi sebenarnya bukan itu, PAD itu penting, tapi hanya sebagai salah satu prasyarat untuk otonomi daerah. Kalau pertumbuhan ekonomi di daerah itu bagus, rakyat sejahtera, otomatis PAD itu naik," jelasnya.
Sehingga, lanjut Djarot, pemerintah harus hadir dalam melayani masyarakat dan
membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomian warga."Harus difokuskan bagaimana pemerintah hadir dan melayani masyarakat, semakin pemerintah dia dekat dengan masyarakat, itu semakin baik," ungkapnya.
Dia menambahkan, otonomi daerah adalah kesempatan bagi masing-masing wilayah untuk menunjukkan potensinya. Sehingga mereka bisa saling berinovasi dalam menggali potensi yang ada.