Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi

Jumat, 24 April 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 4928

 Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi

(Foto: Yopie Oscar)

Tingginya angka kematian ibu melahirkan di ibu kota membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat prihatin. Karena itu, orang nomor dua di Jakarta itu meminta pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) sebagai garda terdepan dalam masalah kesehatan berperan aktif dalam menekan angka kematian ibu melahirkan.

Angka kematian ibu melahirkan di Jakarta masih tergolong tinggi. Kita tergetkan bisa di bawah 150 orang per 100 ribu jiwa

Dikatakan Djarot, saat ini angka kematian ibu melahirkan mencapai 200 orang per 100 ribu kelahiran. Meski angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan angka nasional, namun mantan Walikota Blitar itu menilai jumlah tersebut masih tergolong tinggi untuk suatu provinsi.

Djarot berharap angka kematian ibu melahirkan bisa ditekan hingga diangka 150 orang per 100 ribu kelahiran. "Angka kematian ibu melahirkan di Jakarta masih tergolong tinggi. Kita tergetkan bisa di bawah 150 orang per 100 ribu jiwa," kata Djarot, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Kelurahan Joglo II, Jumat (24/4).

Menurutnya, setiap puskesmas harus bisa mengetahui jumlah ibu yang sedang mengandung di wilayahnya. Sehingga bisa terus dipantau perkembangannya. "Puskesmas harus tahu berapa ibu hamil. Dari situ diketahui mana yang punya risiko tinggi. Itu harus ada skala prioritas, dilihat dari usia, jumlah anak, dan penyakit," ucapnya.

Ke depan, Pemprov DKI Jakarta juga berencana menempatkan perawat di setiap RW untuk menjaga kesehatan warga di ibu kota. Saat ini, rencana tersebut sedang dikaji oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Kami juga nanti ada program masing-masing RW ada satu perawat. Kami tempatkan di setiap RW," ujarnya.

Kepala Puskesmas Kelurahan Joglo II, Nikmah, mengaku siap melaksanakan instruksi wakil gubernur. Dikatakannya, selama ini belum ada kasus ibu meninggal saat melahirkan di wilayahnya. Hal ini dikarenakan petugasnya rutin turun ke lapangan secara bergantian untuk memantau kesehatan warga. "Alhamdulillah, selama ini tidak ada kasus ibu meninggal saat melahirkan," ucap Nikmah.

BERITA TERKAIT
Setiap RW di Jakarta Akan Miliki Satu Perawat

Setiap RW di Jakarta Akan Miliki Satu Perawat

Selasa, 24 Maret 2015 5066

Djarot Puji Pelayanan Kesehatan di Pulau Untung Jawa

Djarot Puji Pelayanan Puskesmas Untung Jawa

Jumat, 06 Februari 2015 11675

jakarta timur kekurangan tenaga bidan

Jaktim Kekurangan Tenaga Bidan

Kamis, 13 November 2014 6158

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469042

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307838

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284364

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 260983

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196609

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks