Jumat, 29 April 2022 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 2609
(Foto: Folmer)
Memasuki H-3 Idulfitri 1443 Hijriah, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Chaidir, melakukan peninjauan ke Terminal bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Dalam peninjauan tersebut, Chaidir melakukan pengecekan loket-loket penjualan tiket bus antar kota antar provinsi (AKAP) hingga sarana dan prasarana penunjang bagi pemudik maupun awak bus AKAP.
Menurut Chaidir, memasuki H-3 Lebaran pelaksanaan arus mudik pada terminal-terminal di Jakarta relatif berjalan lancar tanpa kendala berarti.
"Saya melihat, termasuk di Terminal Kampung Rambutan ini sudah berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan. Mulai dari arus, kedatangan calon pemudik, pelayanan hingga keberangkatan sudah berjalan baik," ujarnya, Jumat (29/4).
Chaidir menjelaskan, sesuai dengan kebijakan pemerintah bagi pelaku perjalanan mudik harus sudah divaksin dosis lengkap hingga dosis ketiga atau booster.
"Kalau belum booster, di Terminal Kampung Rambutan ini sudah kami sediakan. Kami ingin memastikan mudik aman, mudik sehat tahun ini. Prinsipnya, layanan yang baik bagi masyarakat, pemerintah sudah menyediakan," tegasnya.
Menurutnya, hingga H-3 Hari Raya Idulfitri tahun ini belum terjadi lonjakan yang sangat signifikan sebagaimana terjadi di tahun 2019 atau sebelum pandemi terjadi.
"Untuk penumpang bus AKAP reguler masih belum terlalu banyak. Rata-rata tiap bus hanya diisi 10-15 penumpang," ungkapnya.
Ia menuturkan, kondisi ini diduga terjadi karena banyak warga yang mudik menggunakan kendaraan pribadi. Sebab, masih banyak warga yang mungkin takut tertular COVID-19 karena menggunakan transportasi umum.
"Adanya fasilitas mudik gratis, termasuk dari Pemprov DKI saya kira juga memberikan dampak penumpang bus AKAP reguler belum terjadi lonjakan," bebernya.
Chaidir menambahkan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta terus memastikan armada bus AKAP laik jalan sebelum berangkat serta sopir dalam kondisi sehat saat membawa kendaraan.
"Kami melakukan ramp check untuk kendaraan, termasuk administrasi. Pengemudi juga menjalani tes narkoba hingga tekanan darah. Kalau ada kendaraan tidak laik kami larang berangkat. Demikian halnya dengan sopir, jika tidak sehat apalagi menggunakan narkoba kami akan larang mengemudi," tandasnya