Senin, 20 April 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 2763
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Minimnya lokasi penampungan sampah (LPS) di Jakarta Utara, membuat pemerintah kota (Pemkot) setempat memperbanyak jumlah gerobak sampah untuk didistribusikan kepada masyarakat. Rencananya, sebanyak 200 gerobak sampah akan didistribusikan ke masyarakat pada tahun ini.
Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi mengatakan, sudah meminta jajarannya untuk memaksimalkan kerja agar wilayahnya terbebas dari masalah sampah. "Alternatifnya pola pengangkutan dilaksanakan pada malam hari. Selain itu, pemilihan sampah dari hulu sudah harus mulai digalakkan," ujarnya, Senin (20/4).
Dikatakan Rustam, pola pengangkutan sampah malam hari akan mengurangi dampak kemacetan. Selain itu, diyakininya pola pengangkutan malam hari akan lebih efektif dibanding pengangkutan sampah di siang hari.
Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Utara, Bondan Diah Ekowati mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan gerobak sampah sebagai alternatif menghadapi kendala minimnya LPS. Nantinya, sampah akan dikepul dalam gerobak dan diangkut sesuai jam pengangkutan yang sudah ditentukan. "Seperti contohnya di Jalan Bugis. Hari ini sudah mulai kita terapkan dan ternyata pada siang hari bisa kosong dari sampah," katanya.
Ditambahkan Bondan, saat ini secara keseluruhan ada 444 gerobak sampah yang didstribusikan ke 31 kelurahan se-Jakarta Utara. Tahun ini, kata Bondan, pihaknya akan menambah 200 gerobak sampah untuk didistribusikan ke daerah rawan sampah dan minim LPS. "Akan kita fokuskan ke wilayah yang rawan. Contohnya seperti di Kecamatan Tanjung Priok," tandasnya.