Selasa, 29 Maret 2022 Reporter: Folmer Editor: Toni Riyanto 3033
(Foto: Folmer)
Pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) menjadi bagian dari upaya untuk mencegah stunting di Jakarta Selatan.
Hasil pertanian perkotaan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga melalui konsumsi sayur-mayur yang ditanam sendiri.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (TP PKK) DKI Jakarta, Fery Farhati mengapresiasi kegiatan program kelas berkebun yang diikuti oleh pengurus TP PKK Jakarta Selatan, bahkan menjadi inspirasi bagi wilayah lainnya.
"Berawal dari situasi pandemi, kita tidak tahu harus berkegiatan karena berada di rumah dan diubah ke online. Tapi, dampaknya saat ini ibu-ibu berkebun di rumah masing-masing," ujarnya, saat menghadiri kegiatan Gerakan Bersama Bagimu Menuju Jakarta Bebas Stunting, Kelas Berkebun dan Gerakan Tanam Sejuta Pohon di Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (29/3).
Ia menuturkan, peningkatan panen program ketahanan pangan meningkat pesat disebabkan keterlibatan aktif kader PKK DKI Jakarta melalui kelas berkebun yang hasilnya telah dirasakan oleh warga.
"Hasil panen kelas berkebun sangat berguna menekan angka stunting. Pemenuhan gizi keluarga bisa didapat dari kebun kita,"
terangnya.Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin menjelaskan, Jakarta Selatan memiliki 10 lokasi fokus guna menekan angka stunting.
"Kita fokus di Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Lama Selatan, Petukangan Utara, Pondok Labu, Bangka, Kebon Baru, Pengadegan, Pasar Minggu, Lenteng Agung dan Kelurahan Karet Semanggi," bebernya.
Munjirin menjelaskan, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi protein berpengaruh terhadap penambahan tinggi dan berat badan anak. Alhasil, salah satu solusi untuk pemberian protein nabati melalui sayur yang ditanam di setiap rumah warga.
"Untuk itu, upaya pencegahan stunting melalui peningkatan peningkatan ketahanan pangan serta perbaikan gizi balita dilakukan melalui inovasi kebun gizi. Bercocok tanam sayuran tidak menurunkan lahan luas, cukup di pekarangan rumah warga," paparnya.
Ia menambahkan, TP PKK Jakarta Selatan memiliki program kelas berkebun untuk pembelajaran bercocok tanam sayuran, tanaman obat dan buah buahan.
"Total 30 kelompok TP PKK tersebar di 10 kecamatan se-Jakarta Selatan telah menerapkan ilmu bercocok tanam sayur, tanaman obat dan buah buahan," tandasnya.