Kamis, 24 Maret 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 3141
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Jakarta Public Policy Center Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Senior Policy Advisor Delfland Water Board dari Belanda dan Alumni The Dutch Training & Exposure Programme (DUTEP) mengadakan webinar bertema Water Management: Groundwater, Valuing the Invisible Resource.
Webinar ini diikuti 295 peserta yang terdiri dari perwakilan lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta, daerah lain dan komunitas.
Dalam webinar tersebut dipaparkan bagaimana Kota Jakarta dan Belanda mengelola air tanah, tantangan yang dihadapi, penanganan masalah dan langkah untuk memaksimalkan pemanfaatan air tanah.
Kepala BPSDM DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh mengatakan, air merupakan bagian vital dalam kehidupan manusia, tetapi pada saat yang sama, air dapat menjadi bencana jika tidak dikelola dengan hati-hati.
Salah satu sumber daya air terpenting di Jakarta yakni air tanah. Sebagai kota dengan intensitas curah hujan tinggi, keberadaan air tanah di Jakarta seringkali dianggap remeh.
Hal ini karena air tanah selalu tersedia meskipun ada peningkatan jumlah penduduk, penggunaan lahan dan infrastruktur penyimpanan air yang berkurang.
“Air tanah harus menjadi bagian dari pengelolaan air yang perlu dikelola dengan baik,” kata Miftah, Kamis (24/3).
Miftah menjelaskan, air tanah menjadi krusial bagi kehidupan masyarakat Jakarta. Oleh karena itu, penge
olaan air tanah berkelanjutan memberikan dampak positif dalam melindungi tanah dan sumber daya air serta menyediakan air bersih.Seminar virtual ini diadakan untuk memfasilitasi diskusi dan belajar dari para praktisi terbaik dan ahli tentang pengelolaan air, terutama pengelolaan air tanah dan mengatasi masalah pengelolaan air secara efektif.
“Seminar virtual ini wadah untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada para peserta. Semoga diskusi seminar ini bermanfaat,” tandas Miftah.